Connect with us

Ketik yang Anda cari

NTB

Gubernur NTB Jawab Sorotan di Dunia Maya

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah

Mataram, Bimakini.- Beranda media sosial,  belakangan ini dihiasai sorotan ke Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah, khususnya terkait dengan program dan janji politik. Sejumlah sorotan itu pun akhirnya ditanggapi  Gubernur NTB melalui akun facabooknya, Rabu (4/9).

“Beberapa minggu terakhir banyak sekali kegaduhan di dunia Maya tentang berbagai program Pemda NTB,” tulisnya.

Menurutnya, adanya sorotan itu masih dalam batas kewajaran.  Jika tidak ada dinamika, maka tidak akan pernah belajar dan akhirnya bebal   untuk berubah.

“Ada yang mengatakan kami punya program yang tak berpihak pada Pariwisata lagi. Hal ini di indikasikan  dengan anggaran pariwisata  yang berkurang,” ujarnya.

Padahal, kata dia, memajukan pariwisata itu  tidak harus identik  dengan anggaran pariwisata. Membangun dermaga, memperbaiki jalan dan penerangan, mengatasi persoalan sampah dan lainnya  itu juga ujung-ujungnya pariwisata.

“Dari hasil evaluasi kami, adanya Direct Flight dari Perth Australia ke Lombok sudah meningkatkan jumlah wisatawan yang hadir ke tempat hampir 200 persen! Memajukan pariwisata adalah kemestian dan ini prioritas kami Nomor 1. Dan memajukan pariwisata ini nggak harus identik  dengan semata jumlah anggaran di dinas pariwisata,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, ada juga pertanyaan  tentang Jargon Melanjutkan Ikhtiar TGB, tapi  tidak ada lagi program PIJAR dan lainnya. “Melanjutkan PIJAR nggak dengan  nama PIJAR lanjutan, tapi bisa juga  dengan menghadirkan banyak industri pengolahan yang punya nilai tambah lebih,” terangnya.

“Program kami menghadirkan industri pengolahan misalnya adalah upaya kami secara sadar  untuk melanjutkan program PIJAR  dengan struktur industri yang lebih dalam, dalam rangka menaikkan nilai tambah produk-produk pertanian dan peternakan kita,”  katanya.

Gubernur juga merespon soal  sorotan pengiriman mahasiswa ke Korea, bahkan mencurigai ini motif  untuk perdagangan manusia. Padahal, kata dia, ini program sederhana. “Yang punya ide memberangkatkan anak-anak NTB ke Luar Negeri bukan kami saja. Banyak orang dan tim lain. Ini ada ide memberangkatkan lulusan D3 keperawatan dan melanjutkan S1 di Chodang University. Ide ini di inisiasi oleh Dr Hamsu dari Fakuktas Kedokteran Unram. Kata beliau kita punya kelebihan perawat dan sambil sekolah anak-anak kita bisa bekerja membantu di bidang perawatan dan kesehatan di Korea  dengan gaji yang lumayan,” jelasnya.

Menurutnya, program ini bagus dan harus didukung.  “Tapi kami meminta Prof Hamsu  untuk mengecek kualitas dan reputasi Chodang University sambil mengirimkan Kadis Kesehatan Kami dr Eka dan Dirut RSUP, dr Fikri  untuk memastikan bahwa apa yang di janjikan itu benar. Setelah semuanya oke baru berani kita kirimkan anak-anak kita ke sana,” ujarnya.

“Bahwa kemudian ada hal-hal yang kenyataannya tidak sesuai  dengan yang dijanjikan tentu patut disesali. Kita tinggal perbaiki kalau ada prosedur yang keliru atau ganti tempat studi ke tempat yang sesuai harapan. Tapi yang ada anak-anak  kita terlantar di Korea,” sesalnya.

“Sekarang ada lagi isu beasiswa pertambangan  untuk mahasiswa Bima-Dompu ke Universitas Muhammadiyah Mataram. Padahal itu murni agar anak-anak Dompu dan Bima tidak jadi penonton di tempatnya sendiri kalau nanti betul tambang itu beroperasi. Kenapa UMM ya  karena kebetulan banyak anak-anak Bima dan Dompu di sana dan ada jurusan pertambangannya. Kenapa anak Bima Dompu saja?  Karena sponsornya perusahaan yang ada di Dompu dan Bima maunya anak-anak Dompu dan Bima saja,” lanjutnya.

Peningkatan kapasitas ini, kata dia, penting agar generasi NTB  punya ilmu dan pendidikan yangg cukup. Agar apapun nanti sikapnya menolak atau menerima tambang bersikap karena ilmu dan pengetahuan.

“Saya kadang mikir apa maunya ya bikin banyak kegaduhan? Pilgub masih lama. Pilpres juga masih lama. Pileg juga begitu. Apa mau merusak hubungan kami  dengan Wagub? Alhamdulillah kami saling percaya dan memutuskan segala sesuatunya dengan terbuka dan saling percaya,” ujarnya.

“Saya terpaksa harus nulis sambil santai  karena yakin akan semakin banyak lagi pertanyaan-pertanyaan ke depan. Mudah-mudahanan kita tetap tak kehilangan kejernihan dan akal sehat,” tutupnya. (IAN)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

NTB

Kota Bima, Bimakini.- Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah  menyebut dari seluruh Kabupaten/Kota, di Bima lah yang paling banyak balihonya. “Saat masuk ke Kota Bima,...

Pemerintahan

Dompu, Bimakini. – Gubernur NTB melakukan roadshow dan talkshow dengan lembaga pemerintah Kabupaten Dompu, lembaga keuangan dan lembaga mitra dengan tema sinergitas pengembangan SDM...

Peristiwa

Dompu, Bimakini. – Kehadiran Gubernur NTB yang melakukan roadshow dan talkshow dengan lembaga pemerintah Kabupaten Dompu, lembaga keuangan dan lembaga mitra dengan tema sinergitas...

Pemerintahan

Dompu, Bimakini. – Pemerintah Kabupaten Dompu telah berhasil menerapkan dan mendeklarasikan 3 (tiga) Pilar STBM. Ketiga pilar itu diantaranya, tidak buang air besar (BAB)...

Pemerintahan

Dompu, Bimakini. – Dinilai berhasil menerapkan dan mendeklarasikan 3 (tiga) Pilar STBM, yakni Pilar tidak buang air besar (BAB) sembarangan (Stop BABS), mencuci tangan...