Bima, Bimakini.- Puluhan warga Bima di Wamena Papua, meminta untuk dipulangkan. Sebab rumah yang mereka tinggali telah porak poranda akibat diserang dan dibakar warga setempat. Bahkan akibat kejadian itu, puluhan orang tewas.
Suhardin salah satu warga Desa Dena Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima, yang ada di Wamena, mengaku akibat konflik semua pendatang menjadi sasaran warga lokal. “Kami juga dikaitkan dalam kerusuhan anarkis ini, selain pendatang diserang, rumah maupun ruko milik warga Bima dibakar oleh kelompok warga, beruntung saat itu warga Bima diselamatkan salah satu anggota Polri asal Bima,” katanya, Jumat.
Kata dia, akibat diserang dan tempat tinggal dibakar, warga Bima mengungsi. Bahkan kondisi mereka memerihatinkan dan meminta segara dipulangkan.
“Kami warga Bima menyelamatkan diri di pengungsiang Polres Jayawijaya, untuk menjaga diri dari serangan,” katanya melalui telepon.
Kata dia, jaringan komunikasi untuk pendatang dibatasi, satu jam ditarik dengan biaya Rp100 ribu. Jika sudah terjadi penyerangan, semua warga dipengungsian tidak bisa lagi menggunakan internet.
“Sekitar 158 warga Bima di Wamena. Semua mengamankan diri Polres Jayawijaya,” ungkapnya.
Suhardin mengaku, di rantauan tinggal bersama anak dan istri. Begitupun warga Bima yang lainnya. Sejak berada di penampungan Senin, sudah banyak yang jatuh sakit, terutama bayi dan anak-anak.
“Kondisi ini sangat memprihatikan, keamanan kami belum bisa dijamin saat ini. Kami minta kepada pemerintah daerah agar secepatnya turun tangan,” harapnya.
Kata Sahardin, pendatang dari Batam dan Jawa Timur sudah dievakuasi langsung oleh pemerintah daerah masing-masing. Tinggal pendatang dari Bima yang belum diperhatikan oleh pemerintah.
“Kami sudah lakukan komunikasi dengan pemerintah di Bima dan Provinsi NTB, semoga ada perhatian dan kepedulian terhadap nasib warga Bima di Wamena Papua,” harapnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.