Kota Bima, Bimakini.- Sejumlah keluarga pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, terpaksa mengamuk dan mendatangi direktur RSUD terkait dugaan malapraktik yang menyebabkan salah satu pasien meninggal dunia.
Saking kesalnya, keluarga pasien bernama almarhumah Siti Halimah tersebut, mengancam akan melaporkan ke polisi. Ceritanya diungkapkan anak korban didampingi keluarga lainnya, almarhumah yang berusia 70 tahun tersebut, dirawat di ruangan VIP B atas diagnosa penyakit jantung selama tiga hari pekan lalu.
“Ibu saya langsung meninggal dunia sesaat setelah di suntik perawatnya, jedanya sebentar saja. Siapa yang tidak kaget dan marah apalagi sampai sekarang tidak ada kejelasannya,” ujar anak korban, Isra kepada wartawan usai bertemu langsung direktur RSUD Bima Senin (14/10) .
Mereka menginginkan pihak RSUD Bima harus bertanggungjawab dan memberikan jawaban pasti terkait kematian ibunya tersebut. Hanya saja katanya hingga kini tidak mendapatkan jawaban pasti.
“Tidak ada jawaban dan sikap yang jelas dari petugas medis bahkan dari direktur nya hari ini. Kita ingin mendapatkan jawaban apakah karena obat atau karena apa,” ucapnya dengan nada kesal didampingi suaminya .
Padahal sejak awal diulas keluarga korban, tingkah oknum perawat sudah janggal. Mulai katanya, saat masuk ke ruangan tempat korban dirawat tidak membawa salam serta tidak menanyakan identitas pasien meskipun saat itu keluarga pasien ada.
“Dia tiba-tiba mau suntik saja dan menanyakan alat kepada kami. Lha kami bingung alat apaan. Dia ini (perawat? hanya bawa alat seperti kanebo saja. Malah alat ditanya ke kami,” tukasnya dengan nada sedih seraya mengelus dadanya.
Oknum perawat kemudian katanya langsung menyuntikkan ke ibunya hingga beberapa kali. Namun saat suntikan ketiga katanya, korban langsung mengeluhkan rasa sakit karena saat disuntik korban tengah tertidur pulas.
“Saat mau suntik pertama kami memang sempat tanya dulu, apa sebaiknya pasien tidak dibangunkan. Namun dijawab tidak perlu,” tukasnya.
Hingga kemudian katanya pada suntikkan ketiga korban sempat mengeluhkan rasa sakit yang cukup berbeda dan beberapa saat kemudian menghembuskan nafas terakhirnya. Oknum perawat lanjutnya, keluar ruangan.
“Saya pikir dia mencari bantuan, tapi ternyata tidak. Melihat kondisi ibu saya saya langsung datangin dan mengamuk. Kan aneh sekali, waktunya tidak berselang lama setelah disuntik itu,” bebernya.
Apa kata Direktur RSUD Bima, drg H Ihsan terkait hal ini? Sejumlah awak media yang menunggu di depan ruangannya, sejak berlangsungnya pertemuan bersama dengan keluarga korban hingga selesai tak mendapatkan jawaban.
Meskipun sebelumnya, wartawan dianjurkan untuk menunggu hingga usai Salat Dzuhur. Namun hingga beberapa lama ditunggu, Ihsan tak kunjung keluar menemui sejumlah wartawan yang menunggu depan ruangannya.
“Nanti saya cek dulu yah. Belum bisa klarifikasi sekarang. Lembo ade,” jawabnya singkat melalui chat What’sApp setelah dihubungi ulang via telefon. (IKR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.