Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Maksimalkan Dukungan, Program Kotaku Gelar Lokarkarya

Pembukaan lokakarya oleh Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi, Senin.

Kota Bima, Bimakini.- Untuk mendukung agenda program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), Senin (7/10) digelar lokakarya di aula Homestay Tambora. Termasuk penyampaian tentang agenda besar program Kota Skala Kawasan di kota Bima yang dikenal dengan program Ratu Raga Mantika.

Lokarkarya dibuka oleh  Walikota Bima, H Muhammad Lutfi, didampingi koordinator program Kotaku Kota Bima, Kepala Bappeda, kepala Dinas Perkim, Didi Fahdiansyah, Kepala Dinas PUPR Kota Bima, Kepala BPBD, Pokja PKP Kota Bima, Camat, Lurah, BKM, LSM, Perguruan Tinggi dan Kelompok peduli lainnya dan konsultan Pendamping Program KOTAKU Kota Bima.

Ketua Panitia Lokakarya, Hanang Curniawan, ST menyampaikan, kegiatan ini diselenggarakan oleh Tim Korkot 3 Kota Bima bekerja sama dengan Pokja PKP Kota Bima. Program Kotaku merupakan salah satu upaya mencapai target RPJMN 2015-2019. Selain itu,  dirancang untuk mempertahankan prinsip-prinsip memperkuat peran pemerintah daerah dan memberdayakan masyarakat sebagai bagian gerakan ‘100-0-100’, terutama untuk pengurangan kawasan kumuh di daerah perkotaan dalam kurun waktu 2016-2020.

Ruang lingkup Kotaku, kata dia, terdiri dari kegiatan pengurangan kawasan kumuh dan pencegahan kawasan kumuh yang didukung oleh kegiatan berkelanjutan.

Program Kota Tanpa Kumuh adalah program yang dilaksanakan secara nasional yang menjadi “platform” atau basis penanganan kumuh yang mengintegrasikan berbagai sumber daya dan sumber pendanaan. Termasuk dari pemerintah pusat, kabupaten/kota, pihak donor, swasta, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya.

Program Kota Tanpa Kumuh bermaksud untuk membangun sistem yang terpadu untuk penanganan kumuh. Pemerintah daerah memimpin dan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam perencanaan maupun implementasinya. Serta mengedepankan partisipasi masyarakat dalam program Kotaku.

Diterapkannya prinsip partisipasi dan kolaborasi. Prinsip partisipasi harus dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi program. Partisipasi yang ada di dalam program ini juga merupakan partisipasi yang berwujud yaitu melalui swadaya dan partisipasi pemikiran yang tidak berwujud.

Dengan dilaksanakannya Lokakarya Program Kotaku ini kata, Ganang diharapkan dapat menghasilkan kesamaan pemahaman stakeholder mengenai konsep. Substansi dan teknis pelaksanaan program Kotaku pada gilirannya muncul dukungan stakeholder di daerah.

“Kegiatan Lokakarya Kotaku Tingkat kota ini memberikan ruang belajar bersama guna memicu terjadinya perubahan pola pikir dalam penanggulangan kawasan kumuh dengan semangat saling berdiskusi dan berbagi solusi,” ujarnya. (BE06)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi, SE, meninjau pekerjaan proyek penataan bantaran sungai melalui program Kotaku Skala Kawasan di Kelurahan Rabadompu...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Skala Kawasan merupakan salah satu program Penanganan Terdalam melalui prlaksanaan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kota Bima tahun 2019-2020. Untuk memaksimalkan...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi, SE menyampaikan dukungan penuhnya untuk keberlanjutannya. Termasuk melalui sharing anggaran dari APBD. Hal itu disampaikannya...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Progres kelanjutan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Tahun 2019 di enam kelurahah sudah mencapai 13,4 persen. Kini program ini terus digenjot....

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Wakil  Wali (Wawali) Kota Bima, Feri Sofiyan, SH menghadiri peletakan batu pertama pelaksanaan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di lingkungan Toloweri,...