Bima, Bimakini.- Di tengah upaya Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima melakukan pengembangan, justru maskapai transportasi udara Garuda yang sudah lama beroperasi, meninggalkan tanpa alasan.
Maskapai Garuda resmi tidak beroperasi terhitung 1 September 2019. “Maskapai Garuda sudah ditarik untuk tidak beroperasi lagi di Bandara Bima terhitung 1 September 2019,” jelas Kepala TU Bandara Bima, Sudarmana, di ruang kerjanya, Senin (14/10).
Katanya, maskapai Garuda terbilang salah satu transportasi udara yang sudah cukup lama beropetasi di Bandara Bima. Haruda melayani penerbangan dua kali dalam sehari Bima-Lombok.
“Bukan hanya di Bima, di Sumbawa juga begitu, satu bulan sebelum penarikan disini, bahkan Bandara di Provinsi NTT juga begitu,” katanya.
Pihak Bandara Sultan Muhammad Salahuddin sendiri tidak mengetahui persis alasan pengelo maskapai Garuda menarik unit. Namun sebelum di-Off-kan, sudah ada surat pemberitahuan diajukan ke petugas Bandara Bima.
“Maskapai yang ditarik pengoperasiannya adalah jenis ADR 72 yang baling-baling, Bandara di Pulau Sumbawa dan NTT yang seperti itu sudah ditarik semua,”ujarnya.
Kata dia, meski Garuda sudah tidak beroperasi lagi, namun penumpang dapat menggunakan maskapai lain. “Sampai saat ini belum ada kendala, sebab penumpang masih maksimal dimuat oleh maskapai yang tetap beroperasi di Bima,” ujarnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.