Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

25 Jurnalis Bima Ikuti Pelatihan Cek Fakta AJI Indonesia

Pelatihan Cek Fakta yang diadakan AJI Indonesia di Bima, Sabtu.

Bima, Bimakini.- Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerja sama dengan media, komunitas jurnalis lokal, dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di 23 kota menyelenggarakan training cek fakta. Training ini diikuti sekitar 400 jurnalis secara serentak Sabtu-Minggu, 23-24 November 2019.

25 Jurnalis di Bima juga mengikuti kegiatan tersebut  yang berlangsung di aula FKUB Kota Bima. Kegiatan berlangsung selama dua hari, 23 – 24 November 2019.

Ketua Umum AJI Abdul Manan mengatakan, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh fenomena banyak dan cepatnya penyebaran informasi di era digital, terutama melalui media sosial. Muatan dari informasi itu beragam. Mulai dari informasi yang bermanfaat dan dibutuhkan publik hingga informasi palsu (hoaks), disinformasi, atau kabar bohong.

Penyebaran informasi palsu berupa teks, foto hingga video itu memiliki tujuan beragam. Ada yang sekedar untuk lelucon, tapi ada juga yang mengandung kepentingan politik atau ekonomi.  “Yang merisaukan, hoaks ini menyebar sangat mudah cepat di sosial media. Tidak sedikit publik yang serta merta mempercayainya,” kata Abdul Manan di Jakarta, Sabtu (23/11).

Bukan hanya publik yang mempercayai dan menyebarluaskan informasi palsu tersebut. Terkadang media pun turut mendistribusikannya. Hal ini terjadi karena berbagai faktor. Antara lain, karena ketidaktahuan, sekadar ingin menyampaikan ‘informasi’ secara cepat, atau sengaja untuk tujuan-tujuan tertentu.

Mudahnya penyebaran informasi palsu itu dipicu oleh banyak sebab, termasuk karena kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang apa itu informasi palsu dan bagaimana cara mendeteksinya. Sejumlah latar belakang itu yang mendorong Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dengan dukungan Internews dan Google News Initiative, mengadakan Pelatihan Cek Fakta Serentak di 23 kota ini.

Materi yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi teknik mendeteksi informasi palsu, selain bagaimana berselancar di dunia digital yang sehat dan aman. “Salah satu tujuan praktis dari kegiatan ini adalah agar media dapat melakukan verifikasi sendiri terhadap informasi yang beredar di dunia digital, khususnya media sosial,” kata Manan.

Kegiatan training cek fakta serentak ini digelar serentak di kota-kota berikut: Gorontalo (Gorontalo), Palu (Sulawesi Tengah), Mamuju (Sulawesi Barat), Bulukumba (Sulawesi Selatan), Jakarta (Jakarta), Surakarta (Jawa Tengah), Banjarbaru (Kalimantan Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat), Malang, Kediri (Jawa Timur), Bandung (Jawa Barat), Yogyakarta, Tanjungpinang), Banda Aceh (Aceh), Ambon (Maluku), Padang (Sumatera Barat), Kotamobagu (Sulawesi Utara), Bima, Mataram (Nusa Tenggara Barat), dan Denpasar (Bali).  (IAN)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Peristiwa

Jakarta, Bimakini.- Kongres XI AJI 2021 memilih pasangan Sasmito – Ika Ningtyas sebagai ketua umum dan sekretaris jenderal AJI Indonesia periode 2021-2024. Keduanya terpilih...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Kualitas jurnalis diharapkan meningkat dan tidak terjebak hoax. Maka perlu verifikasi data, agar informasi yang disampaikan kepada publik benar. “Karena  lucu...

Politik

Kota Bima, Bimakini.com.- Usai perhitungan suara di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS), calon Wali Kota Bima, dr. H. Sucipto, menemui rivalnya HM. Qurais atau...

Pendidikan

Mataram, Bimakini.com.- Konferensi Kota (Konferta) Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Mataram dihelat di Taman Budaya Mataram, Sabtu (14/7) hingga Minggu (15/7). Satu di antara rekomendasinya...