Bima, Bimakini.- Saat ini, banyak masyarakat yang memanfaatkan hutan produktif untuk menanam jagung. Namun, hal itu jarang disorot. Justru yang kerap dikritisi adalah masalah bantuan bibit jagung.
Hal itu disampaikan Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, SE, saat kegiatan BBGRM di Desa Oo Kecamatan Langgudu, Senin.
“Seharusnya pemanfaatan hutan produktif untuk tanam jagung harus dikritisi juga, jangan hanya soal bibit jagung yang dikritik pemuda dan masyarakat,” katanya.
Bupati mengaku, sudah banyak lahan dibuka untuk menanam jagung. Namun tidak ada yang menyorot siapa yang berbeuat, padahal akan berakibat fatal bagi kehidupan.
“Sebagain besar wilayah Kabupaten Bima belum mendapatkan hujan, karena pohon penyanggah pada hutan produksi sudah tidak ada. Rusaknya hutan akan dirasakan oleh diri kita sendiri nantinya,” ungkapnya.
Bupati sangat menyesalkan adanya hutan produktif dibuka hanya untuk tanam jagung. Namun lebih menyakitkan, tindakan melanggar ini tidak pernah mendapat sorotan dari masyarakat sendiri.
“Membuka lahan untuk tanam jagung tidak ada yang melarang, tapi jangan sampai masuk dalam kawasan hutan tutupan Negara, itu yang dilarang dan memgancam keselamatan jiwa kita kedepan, ” katanya.
Bupati berharap ada kesadaean masyarakat terhadap kondisi hujan saat ini. Seharusnya bulan November seperti ini hujan sudah mulai membasahi, namun kenyataan masih panas.
“Bagaimana bisa datang hujan lebih awal, sudah tidak ada hutan yang menjadi stimulus datangnya hujan,” katanya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.