Bima, Bimakini.- Aksi mahasiswa di Kantor Pemkab Bima berujung kericuhan, Rabu (20/11). Aksi itu menuntut dibebaskannya mahasiswa yang ditahan, karena menolak tambang di Wera.
Mereka awalnya kecewa karena Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, SE tidak menemui. Akhirnya, terjadi kericuhan dan bentrokan dengan anggota Sat Pol PP.
Pantauan Bimakini.com, setelah lama berorasi, sejumlah mahasiswa mulai mendorong pintu pagar. Suasana makin tegang, karena mahasiswa tidak sabar menunggu kehadiran Bupati Bima untuk menerima aspirasi.
Akhirnya, mahasiswa terlibat bentrok dengan Sat Pol PP. Terjadi saling lempar baru antara kubu mahasiswa dan Pol PP.
Akibat kejadian itu, sejumlah fasilitas Pos Sat Pol PP pecah. Seperti kaca jendela dan pintu pagar jebol.
Bertuntung aksi bentrok mahasiswa dapat dihentikan oleh polisi, TNI yang mengawal aksi.
Asmudyanto, koodinator aksi, meminta Bupati Bima untuk mempertimbangkan kehadiran PT JMK di Kecamatan Wera.
“Kami menilai kehadiran tambang di Wera berdampak besar pada pencemaran lingkungan, tidak hanya itu, kehadiran PT JMK tidak memiliki kontribusi untuk daerah,” ujarnya.
Mereka juga meminta Bupati Bima membebaskan tiga aktivis mahasiswa anti tambang yang ditahan di Polres Bima Kota. Mahasiswa dituduh melakukan pengerusakan fasilitas Kantor Camat Wera.
“Kami meminta pertanggungjawaban Bupati Bima, untuk membebaskan tiga aktivis mahasiswa yang ditahan atas dugaan pengrusakan fasilitas Negara,” katanya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.