
Sosialisasi BDT di Rasabou.
Bima, Bimakini.- Dari 191 desa yang ada di Kabupaten Bima, Desa Rasabou, Kecamatan Bolo menjadi pilot project terkait pemuktahiran Basis Data Terpadu (BDT). BDT merupakan program perlindungan sosial yang dikelola oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). BDT adalah sebuah sistem yang dapat digunakan untuk perencanaan program dan mengidentifikasi nama dan alamat calon penerima Bantuan Sosial (Bansos).
BPD setempat sebagai penyelenggara mengundang unsur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) seperti Dinas Sosial dan Bapedda, Lembaga Kompak, Pemerintah Kecamatan, Unsur Pemerintah Desa (Pemdes), tokoh pendidikan dan tokoh masyarakat.
Wakil Ketua BPD Rasabou, Muhammad Khardi, menyampaikan, pemutakhiran BDT ini sangat penting dilakukan. Supaya penerima manfaat Bansos tepat sasaran yakni sesuai kriteria yang ditentukan pemerintah. “Data sebelumnya tidak valid lagi. Sehingga harus dilakukan ferivikasi ulang sesuai tingkat atau kelas ekonomi masyarakat saat ini,” ujarnya.
Kata dia, terkait pemutakhiran BDT ini merupakan program utama BPD terpilih, karena masih banyak warga yang hidup dibawah garis kemiskinan yang belum tersentuh Bansos. “Melalui pemutakhiran BDT ini, paling tidak warga yang belum mencicipi Bansos bisa merasakannya,” terangnya.
Koordintor Kompak Kabupaten Bima, Asrullah, mengatakan, BDT ini merupakan data warga yang berhak menerima bantuan. Yakni warga miskin dan hampir miskin. “Untuk menentukan siapa penerima Bansos pemerintah daerah atau kita yang hadir saat ini. Tapi TNP2K melalui BDT yang disusulkan,” tutur Asrul sapaannya.
Diakui dia, karena Desa Rasabou merupakan desa pertama yang melakukan Musdes terkait BDT. Pihak Pemkab Bima melalui Dinas Sosial (Dinsos) memberikan bantuan berupa anggaran untuk dua kelompok Usaha Bersama (Kube). “Kita patut beri apresiasi terhadap BPD dan unsurnya. Karena atas inisitifnya Musdes seperti bisa dilaksanakan bahkan sebagai pilot project,” ujarnya.
Kasi Pemberdayaan Sosial dan Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Bima, Deny Kusumayadi, mengungkapkan, pemutakhiran BDT ini adalah kebutuhan bersama mulai dari Pemdes hingga Pemkab Bima. “Kita di tim koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah sudah dua tahun mencari pola untuk percepatan falidasi dan ferivikasi BDT dan Alhamdulillah Desa Rasabou memulai Musdes terkait masalah ini. Semoga output nya bisa menjadi kesepakatan bersama. Sehingga isue selama ini terkait data Bansos dan lainnya banyak dikonsumsi dengan kepentingan lain. Nah, dengan Musdes seperti ini semua diketahui siapa saja calon penerima manfaat Bansos sekaligus menepis isue miring yang beredar sebelumnya,” ujarnya.
Data ini, kata dia, sangat sentitif karena warga yang terkafer di BDT bisa saja mendapatkan Bansos. Pada hakikatnya, kata dia, aliran dana Bansos bukan saja di Dinas Sosial, tapi dinas lain juga ada. “Data ini akan diinput lewat aplikasi kemudian oleh Pusdatin baru datya final bisa diupdet. Kemudian data ini siklus yakni berputar terus, sehingga kalau ada perubahan bisa dilakukan perbaikan,” tutupnya. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
