Bima, Bimakini.- Jatah pupuk bersubsidi jenis urea untuk Musim Tanam (MT) III Tahun 2019 di wilayah Kecamatan Madapangga kurang, akibatnya jumlah tersebut tidak memenuhi kebutuhan para petani. Untuk mengantisipasi hal itu, Koordinator BPP Madapangga, Hj. Atikah, S. Pt akan berkoordinasi dengan pihak Distributor UD. Rahmawati.
“Terkait kekurangan pupuk subsidi itu. Kita akan minta tambahan pada Distributor,” ujarnya, Kamis malam (31/10).
Kata dia, sisa stok untuk jatah MT III yang tersedia melalui Distributor lebih kurang 10 ton. Jumlah tersebut dipastikan tidak memenuhi kebutuhan petani karena yang harus disediakan sekitar 1000 ton. “Harus ada tambahan jatah pupuk subsidi. Itu sesuai realita yang dihimpun,” ujarnya.
Berdasarkan RDKK, total jatah pupuk untuk Tahun 2019 sekitar 3 ribu ton lebih, sedangkan jatah pupuk yang sudah disalurkan yakni sebanyak 2 ribu ton lebih. “Kekurangan seperti ini sering terjadi tiap tahunnya. Biasanya pihak Pupuk Kaltim melalui Distributor akan memberikan tambahan,” ungkapnya.
Dijelaskan dia, terjadinya kekurangan pupuk ini banyak indikatornya. Seperti kata dia, pola pemupukan tidak maksimal, petani yang menggarap sawah di luar daerah menggunakan pupuk di wilayah madapangga dan lainnya. “Banyak indikator sehingga terjadinya kekurangan pupuk subsidi. Itu hanya sebagian saja,” ujarnya.
Lebih lanjut kata dia, setiap bulan kita melakukan pengecekan di Distributor yakni sebagai bentuk pengawasan. “Kekurangan pupuk ini bukan karena ulah Distributor . Tapi karena indikator lain,” tutupnya. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.