
Pelatihan hari pertama.
Kota Bima, Bimakini.- Kualitas jurnalis diharapkan meningkat dan tidak terjebak hoax. Maka perlu verifikasi data, agar informasi yang disampaikan kepada publik benar.
“Karena lucu jika jurnalis terjebak hoax,” kata Arfi Bambani , Project Coordinator Google News Initiative (GNI), saat Pelatihan Cek Fakta yang diikuti 25 Jurnalis Bima di aula FKUB Kota Bima, Sabtu – Ahad (23-24/11).
Dijelaskannya, untuk itu, AJI Indonesia bekerjasama dengan Google, memberikan peningkatan kapasitas bagi jurnalis di Indonesia untuk melakukan verifikasi informasi dan data. Setidaknya ada sekitar 2.000 jurnalis di Indonesia yang sudah mengikuti kegiatan ini, menjadi jaringan, termasuk di Bima, NTB.
Kegiatan ini sudah berlangsung sejak 2018 dan diharapkan masih akan berlanjut. Kegiatan ini dibiayai oleh Google untuk peningkatan kapasitas jurnalis. “Hampir 2000 jurnalis se Indonesia menjadi jejaring di lebih dari 50 kota se Indonesia. Bima walaupun kota kecil, namun dapat kegiatan ini,” ujarnya.
Diharapkannya, jurnalis Bima memanfaatkan kegiatan ini dengan baik. Memanfaatkan untuk mengembangkan kemampuan dibidang jurnalis, juga hal lainnya. “Kegiatan ini banyak gunananya, tidak hanya sebagai jurnalis, namun juga pribadi. Bisa juga mengembangkan kemampuan dalam bidang lainnya,” ujarnya.
Lanjut Arfi, projek ini terbesar kedua di dunia, pertama di India. Namun untuk training, Indonesia pertama dan diikuti India. “Kegiatan ini bisa melatih jurnalis untuk melacak konten foto dan video,” ujarnya.
Saat pelatihan hari pertama, peserta dikenalkan dengan tools untuk memverifikasi konten, baik foto, maupun situs abal-abal, dan akun medis sosial. (IAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
