Kota Bima, Bimakini.- Sejumlah ojek pangkalan meminta dilakukan kajian sebelumnya memberikan ijin masuknya transportasi berbasis online di Kota Bima. Karena banyak faktor harus dipahami oleh semua pihak.
Hal itu disampaikan Bunyamin salah satu ojek pangkalan di RSUD Kota Bima, Selasa (19/11).
“Harus ada kajian dulu dan sosialiasi, jangan langsung diberi ijin begitu saja,” tegasnya pada Bimakini.com.
Dikayakannya, banyak hal harus diperhatikan, terutama dampak keberadaan transportasi online di Kota Bima terhadap ojek pangkalan. Dikuatirkan terjadi gesekan seperti di daerah lain.
“Makanya harus ada kesepahaman bersama. Itulah tugas pemerintah bagaimana semuanya berjalan aman, untuk itu jangan sepihak, lakukan sosialiasi agar ojek Pangkalan bisa mengetahui seperti apa transportasi online dan bagaimana nasib kami nanti,” ujarnya.
Contohnya, soal pendapatan ojek pangkalan jika transportasi online masuk. “Bagaimana kelanjutan masa depan ojek pangkalan, ini semua harus di bicarakan bersama agar tak muncul masalah kedepannya,” lanjutnya.
Jika semuanya langsung diberikan ijin oleh pemerintah tanpa lakukan kajian dan sosialiasi, maka dampaknya akan menggangu daerah. “Apalagi informasi di pemberitaan media online, pihak Dinas Perhubungan dan Kominfo tak tahu kalau transportasi online bahkan sudah membuka pendaftaran driver-nya,” ungkapnya.
Pantauan Bimeks, Sabtu (16/11) salah satu spanduk terpampang di perempatan lampu merah timur kantor Pemkot Bima, dengan tulisan menerima pendaftaran driver GRAB. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.