Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

SDN 5 Sila Deklarasi Sekolah Ramah Anak

Bima, Bimakini.- Ikhtiar untuk memajukan dunia pendidikan terus dilakukan oleh sekolah sekolah dan instansi pendidikan. Berbagai inovasi dan metode pembelajaran pun juga diterapkan.

Untuk mendukung perkembangan pendidikan yang berkemajuan, SDN 5 Sila mendeklasaikan diri sebagai sekolah ramah anak, Kamis (7/11).

Kepala SDN 5 Sila H. Abas, M. Pd, mengatakan, sekolah ramah anak sebenarnya sudah lama digagas. Hanya saja, baru dideklarasikan saat ini. “Dari dulu kami menerapkan aturan dan metode pelajara di sini untuk mendukung sekolah layak anak,” ujarnya.

Kata dia, sejumlah indikator pendukung sebagai sekolah layak anak dilakukan tahap demi tahap. Diantaranya telah buat taman bermain yang ramah, lingkungan sekolah sejuk dan asri, membiasakan hidup bersih untuk guru dan siswa. Serta hal-hal lain yang mendukung pencapaian sekolah layak anak. “Di sini juga angka perkelahian pelajar sangat kecil bahkan hampir tidak ada,” katanya.

Menurut dia, sekolah ramah anak harus digalakkan oleh semua sekolah. Agar sekolah benar benar menjadi tempat belajar yang nyaman dan aman bagi para siswa. Tidak ada lagi kekerasan, diskriminasi dan kebiasaan buruk yang mengancam kesehatan anak di lingkungan sekolah. “Kami juga membiasakan anak untuk cuci tangan dengan sabut setiap kali masuk kelas dan atau setelah istrahat,” ungkapnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Sesuai agenda, jelas dia, pukul 07.00 Wita menyambut siswa dengan 3S yakni Senyum, Salam dan Sapa. Setelah itu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dan lainnya. “Berdasarkan agenda ada 17 point yang harus dilakukan,” imbuhnya.

Dia berharap semoga kedepan upayanya untuk benar-benar menjadikan sekolah setempat sebagai sekolah ramah anak terwujud lebih nyata. Sehingga menjadi contoh bagi sekolah lain,” tutupnya. (KAR)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait