Kota Bim, Bimakini.- 10 anggota DPRD Kota Bima Dapil I mendatangi warga Kelurahan Penaraga, Kecamatan Raba untuk menyerap aspirasi. Kegiatan digelar di halaman SDN Penaraga.
Diantara aspirasi warga, berharap pengaspalan gang yang belum tertata. Moderator kegiatan reses ini, Anggota DPRD Kota Bima asal Kelurahan Penaraga, Asnah Madilau , Duta PKS.
Hadir sembilan anggota DPRD lainnya, Wakil ketua, Syamsurih SH (PAN), Edi Ihwansyah (PPP), M Irfan (PKB), Syahbuddin (Gerindra), M Amin (Golkar), H M Erwin (Nasdem), Dedi Ihwan (Hanura), H Ridwan Mustakim (Demokrat), Asnah Madilau dan A Haris mewakili partai PBB
Asnah Madilau menyinggung soal melonjaknya harga minyak tanah dan direspon masyarakat, khususnya kaum ibu-ibu yang manyoritas menjadi pembuat dan pedagang jajanan. Karena Kelurahan Penaraga mayoritas warganya pembuat dan pedangan jajanan di Kota Bima.
Wakil DPRD Kota Bima, Syamsurih, SH terlebih dulu menyampaikan program pemerintah. Baik yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan Pemkot Bima.
Duta PAN itu berharap beberapa warga bantaran sungai yang masih menolak direlokasi untuk menerima. Agar pengerjaan program penataan kawasan bantaran sungai dapat dilaksanakan. Tujuannya untuk masyarakat Penaraga sediri, agar tidak lagi kelihatan kumuh.
H M Ali, mewakili warga mendukung apa menjadi program Pemkot Bima untuk menata bantaran sungai. “Warga siap mendukungnya agar wilayah kami khususnya dibantaran sungai lebih bagus,” tegasnya.
Dikatakannya, kapan lagi Penaraga akan mendapatkan kucuran program besar, untuk penataan bantaran sungai di tiga kelurahan. Kelurahan Penaraga, Rp 9 miliar.
Untuk yang menolak, kata dia, hanya beberapa warga saja. “Kan banyak manfaatnya, nanti tidak akan kumuh kalau ada pembangunan jalan di pinggir sungai,” ujarnya.
Selain itu, warga Kelurahan Penaraga berharap pula pada wakil rakyat penataan gang pemukiman. Masih banyak gang belum diaspal, bahkan terakhir 10 tahun lalu, seperti di RT 01, 07 dan RT 08.
Warga juga menyorot adanya peredaran miras dan narkoba. Berharap ada program pemberdayaan pada kelompok pemuda, sehingga memiliki kegiatan positif.
Mengenai program penataan bantaran sungai, anggota dewan meminta agar masyarakat mendukung. Bagi yang masih menolak, pemerintah bukan meminta gratis, namun diganti dengan rumah dan tanahdi tempat relokasi. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.