Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Ayo Tanam Kelor, Daunnya Tembus Pasar Dunia Lho

Nasrin, Pengusaha Moringa.

Bima, Bimakini.- Bagi orang Bima, daun kelor (Moringa) sebatas dimasak untuk dijadikan sayur sehari-hari. namun belum banyak yang mengetahui,  jika daun kelor di Bima dan Dompu ini, sudah menembuh pasar Internasional untuk berbagai produk.

Pelaku pembudibaya pohon Kelor, Nasrin menjelaskan, belakangan ini budidaya pohon kelor makin banyak diperbincangkan para peneliti dan penggiat yang sudah melihat dan rasakan suksesnya usaha ini. Sebab, diketahui daun kelor sebatas olahan untuk sayur saja, nyatanya bisa tembus pasar Internasional.

“Daun kelor ini tidak hanya menjadi olahan untuk sayur saja bagi warga lokal, tapi memiliki nilai lebih yang diminta oleh pasar dunia,” jelasnya di Kantor Redaksi BimaEkspres, Kamis (26/12).

Untuk itu, Nasrin bersama rekan-rekannya saat ini sedang melakukan pembibitan kelor dari bijinya langsung. Proses pembibitan ini tidak hanya dilakukan disatu tempat.

“Saat ini kami sudah melakukan pembibitan sebanyak 230 ribu pohon, tersebar ditiga lokasi yaitu Desa Sari Kecamatan Sape, Jatibaru Kecamatan Asa Kota, dan Monta,” sebutnya.

Kata dia, dengan jumlah bibit begitu banyak, pihaknya membutuhkan 230 hektar lahan. Untuk memenuhi persediaan, pihaknya juga sudah menyediakan 30 ribu bibit di Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu. Bahkan di Mataram sudah menanam 15 ribu pohon.

“Permintaan pasar Internasional terhadap daun kelor ini sangat tinggi, sehingga kami harus menyediakan produk sebanyak-banyaknya untuk diekspor di berbagai Negara membutuhkan,” jelasnya.

Kata dia, bibit kelor ini tidak membutuhkan waktu yang lama. Maksimal 3 bulan sudah bisa dipanen dengan hasil satu pohon, lebih dari 1 kg. “Dalam satu tahun kita bisa panen sebanyak 4 kali, tanpa mengeluarkan biaya sangat banyak,” katanya.

Kata dia, berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan, untuk mendapatkan bibit kelor yang baik, pihaknya mencampur biji kelor basah dengan bawang putih. Lalu dibungkus dan disimpan selama 24 jam atau sehari.

“Biji kelor yang keluar bunganya, itulah yang diambil menjadi bibit untuk ditanam, ditanam pun tidak boleh saat musim hujan karena di tanah akan membusuk disebabkan kondisi tanah terlalu dingin,” terangnya.

Karena daun kelor di Bima dan Dompu sudah dikenal di pasar Internasional, Narsin diminta untuk mengirim daun kelor ke Malaysia dan Brunai pada Januari 2020 sebanyak 4 Kontener.  Itu akan dijaul disetiap toko Indonesia di dua Negara itu.

“Bulan Januari 2020, saya diminta oleh Malaysia, Korea dan Brunei untuk kirim daun kelor kering masing-masing 4 kontener dalam satu minggu,” ungkapnya.

Karena daun kelor ini sudah menjadi kebutuhan pasar Internasional, dia diundang untuk memperkenalkan budidayanya pada acara pameran di Jerman dan Rusia.

“Saya diundang pada kegiatan pameran, untuk memperkenalkan budidaya daun kelor ke pasar Dunia,” pungkasnya. (MAN)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Berita

TIBA-TIBA saja kita dikejutkan oleh sejumlah penemuan. Tumbuhan yang sebelumnya biasa saja, dibuang-buang, menjadi luar biasa dan ada yang dijuluki miracle tree (pohon ajaib)....