Bima, Bimakini.- Banjir menerjang Desa Bolo, Kecamatan Madapangga, sekitar pukul 13.30 Wita, Ahad (15/12). Akibat peristiwa itu, gudang penggilingan padi milik Hasmin warga RT 17 Dusun 05 Desa Bolo terendam banjir. Kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Banjir tersebut merupakan kiriman daerah pegunungan So Donggo, Ruhu, Dam Kala, Sera Nae. Sebelumnya di Madapangga dan Bolo instensitas hujan tinggi, sekitar dua jam.
Salah seorang warga, Amirudin, mengatakan, banjir datang tidak diduga. Akibatnya, padi dan beras di penggilingan padi milik Hasmin terbawa arus.
Kata dia, selain mengakibatkan padi dan beras terseret air, banjir juga merubuhkan tembok pagar penggilingan. “Sekira 30 meter tembok pagar rubuh akibat diterjang banjir,” tuturnya.
Lanjutnya, bencana seperti ini tampaknya sudah dianggap biasa oleh pemerintah. Sebab sudah jelas banjir bandang terjadi akibat pembalakan liar. “Banjir seperti ini akibat hutan gundul. Tapi tidak ada kebijakan yang konkrit yang dilakukan pemerintah,” ungkap Amirudin.
Sementara itu, pemilik gudang penggilingan, Hasmin H. Ibrahim, membenarkan bahwa kerugian yang dialami diperkirakan Rp 200 juta. Kata dia, adapun beras dan padi yang direndam sekaligus dibawa arus dipastikan puluhan ton. “Selain itu ada 30 sak semen yang disimpan di gudang juga dibawa arus air,” ujarnya.
Selain miliknya, kerugian lainnya yakni beras, gabah kering dan dedak milik Arifin. Sebelumnya disimpan di gudang. “Kerugian memang cukup banyak. Selain milik saya, juga ada milik Arifin,” ungkapnya.
Pascakejadian itu, pihak BPBD ikut membantu pengangkutan padi yang masih bisa diselamatkan. Sementara arus lalu lintas sempat macet. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.