Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Cuacu Buruk, Penerbangan di Bandara Bima Terganggu

Kota Bima, Bimakini.- Cuaca buruk berupa angin kencang dam hujan deras,  yang mulai melanda daerah Bima dan sekitarnya belakangan ini, membuat sejumlah penerbangan dari dan menuju Bandara Sultan Muhammad Salahuddin dan sebaliknya terganggu.

Bahkan salah satu maskapai penerbangan harus kembali ke Lombok, karena tidak memungkinkan untuk mendarat di landasan, Bandar Udara Muhammad Salahuddin Bima.

Ina, salah satu dari penumpang Maskapai NAM Air, mengaku sempat panik lantaran sekitar dua lamanya pesawat yang ditumpanginya hanya berputar-putar di udara saja.

“Nyaris dua jam lamanya pesawat berputar-putar di atas langit menunggu cuaca di Bima membaik,” ungkap wanita berkulit bersih kepada media ini, Jumat (20/12).

Sedikitnya dua kali diumumkan oleh petugas penerbangan katanya, jika landing tertunda selama 30 menit sampai kemudian akhirnya pilot mengumumkan pesawat harus kembali ke Lombok lagi.

Ina dan penumpang lainnya bernama Nala yang hendak ke Bima mengaku, sempat panik karena lamanya pesawat menunggu cuaca membaik di atas. “Mungkin karena pengalaman pertama naik pesawat saat berhadapan dengan cuara buruk, jadi kuatir, ” ucap mereka.

Menurut Nala, selama pesawat menunggu cuaca membaik, kondisi penumpang sangat tenang.  “Setelah kita kembali ke Lombok , pesawat isi bahan bakar dan kita kembali terbang menuju Bima sekitar jam empat lewat gitu, ” kata Nala.

Sementara itu, Stasiun Meteorologi BMKG Bima merilis kondisi cuaca yang memang sempat tidak memungkinkan untuk pendaratan pesawat yang diakibatkan adanya hujan lebat.

Namun setelah hujan selesai, jarak pandang kembali normal yakni 5 kilometer.

“Saat ini kondisi cuaca di wilayah bandara sudah membaik. Untuk jarak pandangnya saat ini lima kilometer, ” jelasnya dalam grup BMKG Bima.

Peringatan juga disampaikan BMKG Bima, yakni mewaspadai potensi hujan ekstrim dan bencana hidrometeorologis memasuki periode hujan.

Untuk kondisi dinamika atmosfir, hingga saat ini ENSO masih berada pada kondisi Netral. Sementara itu, kondisi Suhu Muka Laut di sekitar perairan NTB masih menunjukan kondisi normal.

Analisis angin menunjukkan masih di dominasi angin timuran di wilayah Indonesia terutama di selatan ekuator. Pergerakan Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini mulai aktif di wilayah Indonesia.

Kondisi tersebut menyebabkan meningkatnya potensi hujan di wilayah NTB. Peningkatan curah hujan juga bisa didukung oleh faktor topografi dan kondisi lokal masing-masing wilayah.

BMKG mengeluarkan peringatan dini, agar  mewaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat dalam durasi singkat dengan atau tidak disertai angin kencang terjadi di wilayah ZOM yang memasuki musim hujan pada Dasarian III Desember.

Dengan kondisi yang telah memasuki musim hujan hampir di seluruh wilayah NTB, masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati – hati terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologis seperti hujan lebat, angin kencang, angin puting beliung dan tanah longsor.

BMKG juga menghimbau kepada masyarakat, agar beradaptasi dengan masa-masa peralihan musim yang identik dengan turunnya hujan dengan intensitas lebat seperti yang belakangan ini terjadi di beberapa wilayah NTB. (IKR)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Sebuah helikopter milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendarat darurat di lapangan sepekbola Desa Monggo Kecamatan Madapangga, Bima, Selasa (21/12), sekitar pukul 08.45...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kapal Feri dari Flores membongkar muatan di bibir pantai Desa Kananta, Kecamatan Soromandi, Rabu. Diduga karena kondisi cuaca buruk dan derasnya arus,...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Hujan yang terus menerus ditambah ombak besar dalam  satu bulan terakhir, menyebabkan pasokan ikan di pasar berkurang. Kondisi ini juga dirasakan oleh...

Ekonomi

Dompu, Bimakini.-  Situasi alam yang tidak bersahabat karena angin kencang dan ombak besar, memengaruhi penghasilan nelayan. Apalagi saat ini masih di tengah Pandemi Covid19....

Ekonomi

Kota Bima, Bimakini.- Sekitar 20 perahu nelayan asal Langgudu, Kebupaten Bima, terpaksa harus parkir di Pantai Lawata, Kota Bima, Ahad (1/3). Mereka sudah beberapa...