Kota Bima, Bimakini.- Selama sebulan terakhir warga di Bima khususnya ibu-ibu dibuat resah dengan melambungnya harga BBM jenis Minyak Tanah (Mitan). Bahkan kini harganya melampaui bahan bakar paling mahal yaitu Pertamax turbo 98, Rp 11.800/liter.
Sementara minyak tanah di Kota Bima saat ini menembus angka Rp 30 ribu/botol air mineral ukuran satu liter. Sementara dari laman website https://www.pertamina.com/id/news-room/announcement/daftar-harga-bbk-tmt-10-februari-2019 untuk harga BBM jenis minyak tanah non subsidi dikisaran Rp 11.000.
Pun warga sudah mengeluhkan atas melambungnya harga minyak rakyat itu Sebulan lamanya. Keresahan warga belum ada reaksi dari pemerintah daerah. “Kami juga bingung dengan Pemda dan Pertamina di daerah, harga sudah Rp 30 ribu/liter tak ada langkah dilakukan,” keluh St Asmah pada Bimakini.com.
Bagaimana tidak, harga minyak tanah dapat ini sudah tidak wajar lagi. “Masa harganya sudah mengalahkan Pertamax, ini kan aneh saja dan sangat membebani masyarakat,” ungkapnya.
Disisi lain, warga tidak tahu jelas berapa Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak tanah bagi konsumen non subsidi. “Harusnya Pemkot Bima melalui dinas terkait segera turun lakukan pengawasan ke tingkat agen dan pengecer agar harga tak melambung seperti saat ini,” ujarnya.
Untuk itu dirinya mewakili masyarakat mendesak Wali Kota Bima untuk menegur bawahannya untuk melakukan sidak dan pengawasan. Jika ada agen terbukti memainkan harga di atas HET dicabut saja ijinnya, karena sudah membuat rakyat resah.
Menurutnya, melambungnya harga minyak tanah diduga ada keterlibatan para agen dan pengecer. Jika dibiarkan, rakyat jadi korban.
Tambah Asmah, harus diakui konversi minyak tanah ke gas belum menyentuh semua lapisan masyarakat. Masih banyak warga takut menggunakan gas, karena trauma dengan kerawanan ledakan dan kebakaran. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.