
ilustrasi
Bima, Bimakini.- Program bedah rumah di Desa Oi Bura Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima disoalkan oleh anggota kelompok penerima bantuan. Dana bersumber dari Dinas Sosial Kabupaten Bima sebanyak Rp300 juta untuk 20 orang diduga dipotong oleh Kepala Desa Rasa Bou, Kecamatan Tambora, Miskan, SSos.
Salah satu penerima bantuan bedah rumah asal Desa Rasa Bou, Haeruddin dari Dinas Sosial Kabupaten Bima, mengaku, pencairan bantuan bedah rumah itu melalui rekening masing-masing penerima manfaat.
“Bantuan itu kami terima lewat pencairan BRI Sila di Bolo, setelah keluar dari bank, uang itu langaung diambil oleh Kades, Miskan,” jelas Haeruddin, Sabtu (30/11).
Kata dia, bersasarkan informasi yang diperoleh, bantuan bedah rumah di Desa Rasa Bou Tambora itu untuk 20 orang dengan total Rp300 juta. “Semestinga kami terima masing-masing Rp15 juta perorang, tapi yang diserahkan oleh Kepala Desa hanya Rp8,5 juta,” katanya.
Sementara Jafdin juga mengaku, sebagai warga yang menerima bantuan bedah rumah, heran. Uang diterima hanya Rp8,5 juta, belum lagi untuk urus administrasi dan potongan lain.
“Anggarnnya yang telah dicaikan Rp300 juta, untuk 20 rumah namun setelah ke tangan penerima manfaat yang dapat masing-masing Rp8,5 juta,” katanya.
Kata dia, setelah keluar dari BRI Sila, uang tersebut dipegang oleh Kades dan sampai sekarang kelopok hanya nama. “Parahnya lagi, Kades menyuruhkan kami mengaku terima uang Rp12 juta, kalau ada orang yang menanyakan soal bantuan itu,” jelasnya.
Dia juga meminta turun tangan Dinas Sosial terkait penggelapan anggaran bantaun ini. Sebab ini bukan membantu masyarakat justru menyengsarahkan masyarakat.
“Kami tidak terima bantuan dipotong sebesar ini oleh Kades, pemerintah harus bersikap,” kata dia.
Sementara Kades Rasa Bou Tambora Miskan, SSos, dihubungi beberapa kali tidak dapat memberikan jawaban. Begitupun pesan singkat tidak dibalas sampai berita ini diturunkan. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
