AKBP Haryo Tejo Wicaksono S Ik, SH
Kota Bima, Bimakini.- Belakangan ini, Mapolres Bima Kota dihadapkan dengan merebaknya para pengguna media sosial atau nitizen yang mengeluarkan status di media sosial seperti akun Facebook, dengan menyudutkan orang lain hingga berujung ke aparat kepolisian bahkan ke meja hukum.
Karena merebaknya kasus nitizen yang diseret meja hukum akibat jari-jemarinya, Kapolres Bima Kota, AKBP Haryo Tejo Wicaksono, S Ik, SH mengimbau kepada para nitizen agar bijak dalam menggunakan jarinya di media sosial.
“Ini terkait etika. Etika kita dalam memggunakan media sosial. Jangan mentang-mentang akun pribadinya seenaknya menulis bahkan menyinggung perasaan orang lain,” ujarnya menjawab Koran ini diruangannya kemarin.
Meskipun jabatan Kapolres baru ia emban beberapa pekan lalu, namun dia mengaku sudah mempelajari beberapa kasus yang telah dilaporkan pelapor selama ini.
Utamanya kasus yang dilaporkan para pejabat tinggi baik di kalangan pemerintahan, masyarakat biasa hingga aparat kepolisian atau yang merasa menjadi “korban”.
“Cuman kita lagi-lagi mengacu pada hasil saksi ahli lagi. Bukan sembarangan, sesuai ahlinya,” tukasnya sembari melempar senyum khasnya dan menambahkan ahli yang dilibatkan banyak hanya dari satu orang, melainkan beberapa ahli.
Kembali diimbaunya kepada warga khususnya yang berada di wilayah hukumnya, agar tetap bijak dalam bermedia sosial dan tidak langsung memvonis “objek” yang dituju. Juga katanya agar tidak mengedepankan sifat berburuk sangka.
Dalam penanganan kasus penyalahgunaan UU ITE ini juga ditegaskannya, pihaknya tidak ada sistem tebang pilih atau melihat siapa pelapor dan lainnya. Apakah itu dari pejabat ataupun masyarakat biasa.
Dia juga meminta jika dirinya salah dalam bertindak dan berperilaku selama memimpin di Mapolres Bima Kota, agar dikritik. “Jika ada kebijakan yang salah tolong kritik saya. Saya orangnya terbuka. Tapi kritiknya tentu yang membangun,” pungkasnya. (IKR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
