Kota Bima, Bimakini.- Korupsi tidak hanya merugikan Negara, namun juga berdampak pada masyarakat. Untuk itu, “perang” melawan korupsi, harus dikampanyekan sejak dini.
Hal itu disampaikan Kepala KPPN Bima, Doddy Handaryadi, ST, MBA ketika kegiatan memeringati Hari Korupsi se Dunia di SMPN 1 Kota Bima, Jumat (13/12).
Kegiatan dengan tema “Bersama Melawan Korupsi Mewujudkan Indonesia Maju” diikuti siswa SMPN 1 Kota Bima. Dipilihnya kegiatan kampanye bagi siswa SMP, agar lebih dini memahami korupsi dan dampak yang ditimbulkannya.
Doddy menyampaikan terimakasih kepada SMPN 1 Kota Bima yang bersedia menjadi tempat digelarnya kegiatan kampanye Anti Korupsi. Diingatkannya, jika saat ini korupsi tidak dilawan dan dicegah, maka akan merugikan bagi generasi mendatang.
“Untuk memutuskan rantai korupsi, mengajak generasi muda untuk melawannya. Karena siswa saat ini akan menjadi pemimpin masa depan, maka perlu mamahami apa dan bagaimana korupsi, agar Negara kedepannya lebih baik,” ujarnya.
Korupsi, katanya kepada siswa, berdampak sangat besar dan merugikan rakyat. Pembangunan terhambat, serta sarana yang tidak berkualitas.
Dicontohkannya, korupsi pembangunan infrastuktur jalan. Seharusnya aspal mampu bertahan lama, karena tindakan korup, maka kualitasnya buruk, sehingga cepat rusak. Maka rakyat sebagai pengguna jalan itu dirugikan dan nyaman.
“Penyebab korupsi karena serakah dan tidak amanah. Maka perlu ada kejujuran dan kesyukuran,” ingatnya.
Sosialisasi cukup menarik perhatian siswa, karena banyak hadiah diberikan bagi yang bisa mejawab berbagai pertanyaan. Selain itu, ada pemutaran film tentang korupsi.
Selain itu, ada spanduk yang disiapkan sebagai bentuk kampanye melawan korupsi. Siswa mencelupkan tangannya di baskom berisi cat tembok warna merah dan menempelkannya di kain putih.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kota Bima, Hj Nurmah, MPd mengapresiasi kegiatan yang dianggap luar biasa. Harapkan ada kegiatan serupa lagi kedepannya.
Dia minta siswa menyimak tentang mengenai korupsi. Karena korupsi tidak hanya mengenai pejabat, siswa yang mengelola OSIS perlu memahami tanggungjawab pengelolaan anggaran.
“Siswa sudah mengelola organisasi dan bisa terjadi korupsi, seperti penggunaan dana OSIS,” terangnya.
Untuk itu, kata dia, SMPN 1 Kota Bima memiliki slogan “Religus dan Berprestasi”. Ikon ini diharapkan dapat diimplementasikan.
Kegiatan juga ditandai dengan penyematan pin pada salah satu siswa oleh Kepala KPPN. Juga penyerahan cinderamata kepada Kepala SMN 1 Kota Bima. (IAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.