Kota Bima, Bimakini.- Dua ibu-ibu perwakilan pedagang jajanan di Kelurahan Nae, Kota Bima, Kamis (12/12) siang mendatangi kantor DPRD Kota Bima. Mereka mengadu soal mahal dan langkanya minyak tanah.
Beberapa saat menunggu akhirnya kedua ibu-ibu berusial 60 tahun itu langsung ditemui oleh Wakil Ketua DPRD, Syamsurih SH diruangannya.
Didepan duta PAN itu, Suharti mengaku dengan langka dan melonjaknya harga Mitan saat ini sangat menyulitkan usaha pembuatan jajanannya, karena modal habis untuk membeli Mitan ” rugi kami pak, karena setiap hari harus membeli minyak seharga Rp 30 ribu setiap botolnya,” keluhnya.
Sementara usaha jajanan merupakan usaha kecil-kecilan untuk membantu ekonomi keluarga, dengan langka dan mahalnya harga minyak tanah tak ada lagi keuntungan bisa diperoleh. “Bagaimana bisa ada untung pak, modal habis untuk beli minyak tanah, untuk itu kami datangi bapak dewan agar harga minyak tanah tak terlalu mahal,” ujarnya.
Jika harga minyak tanah seperti, maka pekerjaan mereka sia-sia. Karena tidak memiliki keuntungan dan hanya menghabiskan tenaga.
Suharti mengaku tidak berani menggunakan gas. Apalagi harus membeli lagi kompor gas baru dan tabung.
Menanggapi keluhan warganya, Wakil Ketua DPRD Kota Bima, Syamsurih memanggil sejumlah anggota dewan membidangi ekonomi untuk bisa memanggil Koperindag, Bagian Ekonomi untuk mencari tahu atas langkah dan mahalnya harga minta bagi masyarakat. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.