Bima, Bimakini.- Proyek pembangunan Puskesmas Donggo mandek. Pasalnya, proyek tersebut diperkirakan baru mencapai 45 persen. Pembangunan Puskesmas diproyeksi 150 hari kerja, terhitung Kamis (11/7).
Progres itu memang terbilang lamban dibanding pembangunan Puskesmas lain yang sudah mencapai 70 bahkan 80 persen. “Kita akui pekerjaan mandek karena faktor alam. Yakni kondisi tanah tidak merata karena berada di kaki gunung, sehingga harus gunakan alat berat untuk menggali dan meratakan tanah,” ujar Pelaksana lapangan, Sumarno, Senin (2/12).
Kata Sumarno, selain karena kondisi tanah miring, faktor lain yang membuat pekerjaan mandek karena terjadi kelangkaan bahan material semen beberapa pekan. “Sebelumnya pernah terjadi kelangkaan semen. Itu juga menghambat pekerjaan,” terangnya.
Untuk mengejar ketertinggalan, pihaknya akan menambah pekerja, hingga saat ini jumlah pekerja 50 orang. “Khusus pekerja struktur berupa fondasi, cor tiang, kolom dan Fut plat 20 orang. Setelah itu ditambah 10 orang, kemudian ditambah 7 orang pekerja Aluminium Composif Panel (ACP), pekerja bagian atap 6 orang, pekerja kusen 6 orang dan lainnya,” ungkapnya.
Dijelaskan dia, proyek pembanguan Puskesmas menggunakan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN melalui Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima tahun 2019. “Anggaran senilai Rp. 8 Milyar lebih. Limit waktu 150 kerja dan Pelaksana CV. Surabaya Jaya Kontruksi,” ujarnya.
Walaupun lewat dari waktu yang ditentukan, dirinya tidak mempermasalahkan karena dalam kegiatan ini jaminannya adalah mutu atau kualitas pekerjaan. “Kalau masalah lewat dari limit waktu. Itu bukan masalah, yang penting mutu pekerjaan dijamin,” tutup Sumarno. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.