Kota Bima, Bimakini.- Selain capaian kinerja yang begitu banyak, ternyata ada sejumlah program fisik belum bisa tuntaskan hingga akhir tahun anggaran 2019.
Padahal program fisik tersebut merupakan proyek prestisius kepala daerah. Namun hingga 31 Desember belum mampu diselesaikan.
Termasuk dua item program yang akhirnya gagal dilaksanakan, yaitu pembangunan masjid Agung Al-Muwahidin senilai Rp 10 miliar akibat perencanaan yang belum maksimal. Juga penyaluran bantuan bagi wirausaha senila Rp 12,5 miliar.
Kepala Bagian Administrasi Pengendalian Pembangunan, Setda Kota Bima, Puji Fitri Andi dikonfirmasi diruang kerjanya, Kamis (2/1) mengatakan, sesuai hasil monev dan data per tanggal 26 Desember ada beberapa pekerjaan fisik belum bisa diselesaikan. Namun untuk progres pekerjannya tinggal finishing atau sudah lebih 90 persen.
Seperti, pembangunan masjid Kantor Walikota per tanggal 26 Desember 2019 sudah mencapai 92, 59 persen. Saat ini sudah ada peningkatan lagi.
Kantin kantor Pemkot Bima, kata dia, per tanggal 26 Desember masih 79 persen dan saat ini bisa saja progresnya di atas 95 persen.
Selain itu, kata dia, RTH Kelurahan Kodo progresnya sudah mencapai 92 sampai tanggal 26 Desember. Sementara untuk puskesmas Paruga 95 persen, bahkan tinggal finishing saja. Begitupun untuk PKM Rasanae Timur.
Sedangkan Gedung Comand center progresnya sepekan lalu 95 persen. Sudah selesai 100 persen, yaitu pembangunan dan rehab sejumlah kantor lurah.
Mengenai kelanjutan atas keterlambatan pengerjaannya, Puji mempersilakan menanyakan pada masing-masing PPK program. Karena PPK akan menentukannya. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.