Bima, Bimakini.- Merebakluasnya penyebaran virus mematikan bernama Corona hingga menewaskan puluhan orang di Wuhan China, juga membuat Bima ikut mengantisipasi penyakit mematikan tersebut.
Satu-satunya Bandara di Wilayah Bima dan Dompu yakni Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima langsung menetapkan status siaga dua. Tujuannya untuk mengantisipasi masuknya virus mematikan tersebut.
Koordinator Kantor Kesehatan Kelas 2 Mataram, Wilayah Kerja Bandara Bima, Hifziyah Algadrie mengungkapkan saat ini di Bandara Bima telah disediakan Alat Pelindung Diri (APD) dan alat pengukur suhu tubuh.
“Dan untuk alat pengukur suhu tubuh kita menggunakan sistim tembak,” jelasnya, Rabu.
Lanjut dipaparkannya, Dinas Kesehatan jua akan ikut terlibat langsung memeriksa orang asing yang masuk Bandara Bima.
“Jika dijumpai ada yang suhu tubuh diatas 38 derajat, demam, dan gangguan pernapasan maka akan diperiksa. Dan jika orang asing yang ditemukan kondisi seperti itu, kita akan langsung bawa ke RSUD Bima menggunakan ambulan yang disediakan di Bandara Bima,” paparnya.
Kepada masyarakat diimbau Hifziyah, terlebih yang menggunakan jalan udara agar memperhatikan daya tahan tubuh dan selalu menggunakan masker agar tidak tertular virus corona.
“Begitu pun kalau ketemu orang asing. Jangan bersalaman atau berbicara tanpa menggunakan masker, sebab virus ini tertular melalui mulut dan tangan,” jelasnya
Sementara itu, Kepala Bandar Udara Muhammad Salahuddin Bima melalui Kasi Teknik Operasi Keamanan dan Darurat Puntu Widaksono mengaku bahwa kini Bandara Bima sudah menetapkan kasus siaga 2.
“Jadi kita hanya siaga dua karena merupakan bandara domestik yang menangani penerbangan di negara yang sama. Khusus di Bandara Bima tujuannya ada tiga yaitu tujuan ke Lombok, Denpasar dan Kupang NTT,” paparnya.
Ditetapkan kasus siaga dua, karena orang asing yang masuk Indonesia lebih dulu ditangani pada bandara-bandara Internasional lainnya.
“Meski begitu Bandara Bima tetap melakukan antisipasi. Orang-orang asing yang masuk akan tetap diperiksa. Karena Kami bersama tim kesehatan dan karantina sudah menyiapkan alat pemeriksaan orang asing,” urainya.
Lalu apakah untuk mengantisipasi masuknya virus corona di Bima, apakah dengan tidak menginginkan orang asing masuk Bima?, Puntu mengaku Bandara Bima tidak bisa melaksanakan itu, jika tidak ada kesepakatan antara menteri Perhubungan dengan KemenkumHAM RI.
“Harus ada kesepakatan kedua lembaga ini. Kalau ada surat imbauan dari Imigrasi, kita di Bandara bisa menolak masuk orang asing,” tutupnya. (IKR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.