Bima, Bimakini.- Warga Desa Mpuri, Kecamatan Madapangga, Irwadiansyah menyesalkan pola pekejaan yang dilaksanakan oleh pihak Pelaksana proyek DAM Diwu Nonu. Pasalnya, proyek DAM Diwu Nonu diduga dikerjakan asal asalan.
Buktinya petani desa setempat belum merasakan azas manfaat, namun DAM Diwu Nonu sudah rusak diterjang banjir. “Kita menduga pihak pelaksana tidak mengedepankan mutu pekerjaan. Buktinya DAM Diwu Nonu sudah rusak padahal belum difungsikan,” ujar Irwadiansyah, Selasa (31/12).
Kata Irwadiansyah, proyek dengan anggaran senilai Rp. 300 juta yang digelontorkan dari Dana Desa tahap dua Tahun 2019 masih status pemeliharaan. “Pekerjaan tidak sesuai standar. Karena pihak pelaksana hanya cari untung,” jelasnya.
Warga lainnya, M Saleh, mengaku kecewa dengan realisasi proyek dengan anggaran ratusan juta tersebut. “Kualitas pekerjaan jauh dari harapan. Masa belum difungsikan sudah rusak,” ucapnya.
Dia menduga proyek tersebut dikerjakan asal jadi. Sebab baru tiga bulan diselesaikan DAM sudah rusak. “Saya menduga pihak pelaksana hanya mengejar keuntungan, tanpa mengedepankan kepentingan warga,” keluhnya.
Dirinya meminta kepada pihak Inspektorat Kabupaten Bima segera mengaudit pekerjaan pembagunan DAM Diwu Nonu. Hal itu harus dilakukan mengingat anggaran yang dikucurkan sangat besar,” ujarnya.
Hingga berita ini dimuat, pihak pelaksana maupun Pemdes setempat belum bisa dihubungi, secepatnya akan dikonfirmasi. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.