Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Harga Pupuk di Sanggar Meroket, Petani Meradang

Petani, Ardian

Bima, Bimakini.- Harga pupuk Subsidi jenis UREA plus pupuk Non Subsidi di Kecamatan Sanggar meroket, akibatnya petani setempat meradang. Parahnya, di kecamatan setempat penjualan pupuk berdasarkan ketentuan pengecer yakni petani harus membeli pupuk secara paket dengan harga melambung tinggi. “Di Boro petani diwajibkan membeli pupuk secara paket. Jika tidak, petani tidak dapat pupuk,” ujar warga setempat, Ardin, Sabtu (18/1).

Kata Ardin, karena petani setempat sangat banyak tanam jagung, sehingga tidak ada yang beli pupuk sedikit. Kita membeli pupuk jumlahnya puluhan zak. “Saya beli pupuk UREA Subsidi 20 zak plus Non Subsidi 2 zak dengan harga Rp. 3 juta,” tutur dia.

Dengan harga seperti itu, pengecer menjual pupuk UREA Subsidi dengan kisaran harga diatas Rp. 100 ribu per zaknya. Sedangkan untuk pupuk Non Subsidi pengecer menjual dengan harga Rp. 350 ribu per zak,” ungkap Ardin.

Kondisi ini sangat mencekik  petani, untuk itu  diharapkan pemerintah untuk menertibkan para pengecer yang nakal. “Saat ini petani ibarat buah si malakama. Kalau tidak turuti harga yang ditentukan pengecer, tanaman tidak tumbuh subur,” harapnya.

Warga lainnya, Yadin, mengaku prihatin dengan pola penjualan pupuk yang dilakukan para pengecer pupuk di kecamatan setempat. Kata dia, petani saat ini dilema yakni dihadapkan dengan harga pupuk melambung tinggi. “Harga pupuk sangat mencekik. Petani sangat mengeluh,” ucapnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Seperti di Desa Kore, jika petani membeli pupuk Subsidi jenis UREA sebanyak 8 zak plus 1 zak Non Subsidi . Pengecer menjual dengan harga Rp. 1.150.000. “Kalau tidak beli pupuk Non Subsidi, petani tidak dapat pupuk Subsidi jenis UREA,” keluhnya.

Mewakili petani setempat, dirinya berharap kepada pemerintah agar turun tangan untuk mengambil langkah kongkrit sehingga para pengecer tidak berulah untuk mencari keuntungan sesaat,” tutup Yadin. KAR

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Penyaluran pupuk bersubsidi oleh pengecer di Desa Laju Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima, tidak sesuai surat imbauan Bupati Bima. Imbauan itu ditindaklanjuti Camat,...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Menindaklanjuti terkait informasi harga pupuk urea subsidi di Desa Mbawa, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima yang dijual bebas dengan harga Rp. 250 hingga...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Pupuk urea subsidi di Desa Mbawa, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima dijual dengan harga selangit. Betapa tidak, harga pupuk urea subsidi sesuai HET...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Bima, berharap Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) bekerja sesuai dengan Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK)....

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Sekelompok warga Desa Sakuru, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, memblokade jalan raya lintas Tente-Parado, Kamis (7/1). Aksi itu sebagai buntut mulai langkanya pupuk...