Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Harga Pupuk Mencekik, BPD Desak Pemdes Rasabou  Gelar Rapat

Pj Kades Rasabou, Jamaludin Atalib

Bima, Bimakini.- Pupuk selalu menjadi masalah krusial. Betapa tidak, berbagai masalah menerpa petani saat ini. Selain dihadapkan dengan masalah kelangkaan, juga harga melambung tinggi.

Pasalnya, pengecer desa setempat menjual pupuk bersubsidi jenis urea plus pupuk Non Subsidi dengan harga Rp 140 ribu. “Harga pupuk yang dijual pengecer sangat mencekik yakni 1 sak urea dan 4 kg pupuk Non Subsidi dujual dengan bandrol Rp. 140 ribu. Terkait hal itu kita mendesak Pemdes gelar rapat,” ujar Wakil Ketua BPD Rasabou, Muhammad Khardi, Selasa (14/1/2020).

Kata Muhammad Khardi, pola penjualan pupuk yang dilakukan oleh pengecer saat ini tidak bersahabat. Hal itu menjadi dasar kita untuk segera lakukan pertemuan dengan melibatkan beberapa unsur, seperti KUPTD Pertanian, Pemdes, Pengecer dan perwakilan petani. “Kita sudah berkoordinasi dengan Pemdes agar menyurati pengecer dan unsur lain. Insya Allah dalam waktu dekat akan dilaksanakan pertemuan,” janjinya.

Hal itu harus dilakukan, lanjut dia, lantaran petani mengeluhkan harga pupuk yang dijual paket melambung tinggi. Sehingga satu satunya jalan yakni harus ada kesepakatan kemudian dikawal bersama. “Kalau harga pupuk sudah disepakati bersama. Tinggal dikawal saja,” terang Oyan sapaannya.

Dirinya juga berharap, kepada pihak KP3 agar bekerja dengan baik yakni melakukan pengawalan saat pendistribusian pupuk. “KP3 tidak maksimal jalan tugas. Buktinya selalu ada masalah saat pendistribusian pupuk diu tingkat petani,”  ungkapnya.

Pj Kades Rasabou, Jamaludin Atalib, mengatakan, harga pupuk saat ini memang meresahkan. Yakni pupuk urea subsidi dan non subsidi dijual dengan harga Rp. 140 ribu. “Banyak petani keluhkan soal harga pupuk. Secepatnya harus dilakukan pertemuan,” ucapnya.

Terkait hal itu pihaknya segera akan mengeluarkan surat untuk mengundang KUPTD Pertanian, BPD, Pengecer dan perwakilan petani. “Pertemuan akan dilaksanakan di kantor desa. Kalau tidak hari ini (Rabu, 15/1/2020), pertemuan akan dilakukan pada Kamis (16/1/2020),” tutupnya. (KAR)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Penyaluran pupuk bersubsidi oleh pengecer di Desa Laju Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima, tidak sesuai surat imbauan Bupati Bima. Imbauan itu ditindaklanjuti Camat,...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Menindaklanjuti terkait informasi harga pupuk urea subsidi di Desa Mbawa, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima yang dijual bebas dengan harga Rp. 250 hingga...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Pupuk urea subsidi di Desa Mbawa, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima dijual dengan harga selangit. Betapa tidak, harga pupuk urea subsidi sesuai HET...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Bima, berharap Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) bekerja sesuai dengan Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK)....

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Sekelompok warga Desa Sakuru, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, memblokade jalan raya lintas Tente-Parado, Kamis (7/1). Aksi itu sebagai buntut mulai langkanya pupuk...