Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Korban Pencabulan Lebih dari Satu, Diduga Gunakan Mudus Asuh Anak Angkat

Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo Wicaksono, S Ik

Kota Bima, Bimakini.- Rupanya, korban pencabulan oleh oknum ASN di  Langgudu tidak hanya satu. Diduga modus mengangkat anak angkat menjadi modus melampiaskan hasrat sexnya.

Penyidik Polres Bima Kota, kini terus mendalami dugaan kasus amoral yang melibatkan Pasutri ASN di Langgudu dengan anak angkatnya. Terakhir, penyidik juga telah memeriksa anak angkat lain selain bunga (nama samaran korban pertama, red) yang juga merupakan keponakan nya sendiri.

“Ternyata selain “menggarap” korban pertama, pelaku juga “menggauli” anak angkat lainnya yang juga sekarang tinggal bersama mereka,” ujar Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo Wicaksono S Ik menjawab media ini Selasa (21/1).

Korban kedua ini lanjut Kapolres, juga digarap pelaku sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama dan hingga kini korban duduk di kelas Sekolah Menengah Atas. Hanya saja beber Kapolres sesuai pengakuan pelaku, “digarap” tanpa sepengetahuan sang istri.

“Pengakuan sementara pelaku, beda dengan korban pertama yang langsung mendokumentasikannya adalah sang istri,” beber Kapolres diruangannya.

Terungkapnya korban lain dalam kasus ini tukas Kapolres, merupakan hasil pengembangan dari korban perdana yang cukup viral media sosial sejak beberapa pekan lalu hingga kini.

“Juga setelah kamu melakukan pengembangan dan olah TKP di rumah pelaku serta membawa korban pertama ini,” urainya.

Untuk memastikan adanya korban selanjutnya ini, polisi mengaku berbagai cara. Mulai melakukan pemeriksaan kepada anak kandung keduanya, serta melakukan visum di RSUD Bima. “Hasil visumnya rencananya akan keluar hari ini. Kita tunggu lagi,” ucapnya.

Dalam mengungkap kasus heboh yang menjadi kasus perdana ditangani Polres Bima Kota tersebut, polisi juga menggandeng berbagai stakeholder. Mulai dari Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi NTB serta Lembaga Perlindungan Anak berikut juga psikolog yang menemani korban.

“Psikolog dan stakeholder inilah yang mendampingi para korban serta melakukan berbagai upaya agar korban mau mengungkap semuanya. Biar minta psikologi juga kuat dan ada rasa aman,” bebernya. (IKR)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Korban pencabulan di Langgudu, oleh oknum ASN, mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi NTB. Bantuan berupa biaya sekolah, seperti SPP dan lainnya. Hal...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Rupanya, SH, suami AM, pengawas sekolah yang berbuat cabul terhadap anak asuhnya belum ditetapkan sebagai tersangka. Kepolisian baru menetapkan AM saja sebagai...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Wakil Bupati (Wabup) Bima, Drs H Dahlan M Noer, M. Pd, memastikan tidak akan mengintervensi kasus  hukum oknum ASN di Langgudu yang...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan Anak, Keluarga Berencana (P3AKB)  Provinsi NTB, memberikan atensi khusus untuk kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh tenaga...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Mardiah, ibu korban pencabulan oleh oknum Pasangan Suami Istri (Pasutri) di Langgudu, Kabupaten Bima, terlihat shock. Saat ditemui,  baru-baru ini ,...