Bima, Bimakini.- Petani di Desa Boro, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, terancam tidak bisa menikmati hasil pertanian tanaman jagung. Hal itu disebabkan hujan tidak pernah datang untuk membasahi tanaman.
Warga Desa Boro, Kecamatan Sangar, Iwan, SPd, megaku mulai kuatir terhadap kondisi tanaman jagung miliknya. Sebab setelah ditanam, tidak ada hujan lagi.
“Kami tidak bisa berbuat apa, hujan tidak pernah datang, tanaman jagung kami sudah mulai layu dan rusak akibat cuaca panas,” ujarnya, Selasa (28/1).
Kata dia puluhan hektar lahan jagung warga Desa Boro Kecamatan Sanggar, mengalami kerusakan. Disebabkan panasnya terik matahari.
“Jika dalam waktu dekat ini tidak hujan, maka saya memastikan puluhan hektar lahan jagung akan mengalami gagal panen di tahun 2020 ini,” ungkapnya.
Lanjut dia, pertumbuhan tanaman jagung tidak seperti tahun sebelumnya. Sebab memasuki waktu pemupukan, hujan tidak ada.
“Kami mau pupuk bagaiamana, hujan tidak ada, sementara pemupukan tidak bisa dilakukan dalam kondisi tanah yang kering,” jelasnya.
Karena terancam gagal panen, dia berharap agar pegawai Bank tidak terlalu mendesak dengan Dana yang dipinjam oleh petani. “Jagung yang kami tanam tidak sesuai harapan alias pasti merugi, kami harap pemberi pinjaman uang seperti Bank tidak terlalu mendesak,” harapnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.