
Aksi blokade jalan yang dilakukan warga Tambe.
Bima, Bimakini.- Lantaran pupuk subsidi jenis urea dijual paket oleh pihak pengecer, warga Desa Tambe, Kecamatan Bolo, aksi blokade jalan lintas Bima – Dompu, sekitar pukul 16.00 Wita, Selasa (7/1/2020). “Harga jual pupuk bersubsidi mencekik. Karena pengecer berlakukan jual paket,” ujar Ketua BPD Tambe, Buyung Nasition, SPd.
Kata dia, aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap pengecer maupun distributor pupuk, yang menetapkan harga jual tinggi. Sehingga bagi warga miskin tidak mampu menjangkau. “Mentang-mentang sekarang lagi musim nanam oknum pengecer seenak menjual mahal. Kita tau kok harga Het pupuk bersubsidi yakni Rp. 90. Kenapa pengecer menjual hingga seharga Rp. 150 ribu, ini jelas mencekik masyarakat,” tegas Buyung.
Menurutnya, saat moment musim tanam ini, harusnya pihak pengecer lebih memperhatikan keadaan dan kebutuhan para petani. “Inikan mencari kesempatan dalam kesempitan,” ujarnya.
Lanjutnya, minta pihak distributor dan pemerintah agar mengecek dan memantau pengecer nakal seperti ini. “Sehingga pupuk bersubsidi ini tidak dijual semaunya, yang justru mempersulit warga,” tandasnya.
Pantauan BimaEkspres, selain blokade jalan, warga juga aksi tabur pupuk di jalan raya sebagai bentuk protes. Aksi itu mengakibatkan arus lalulintas lumpuh total.
Setelah Kapolsek Bolo, IPTU Juanda melakukan upaya negosiasi dengan warga, jalan kembali dibuka dan arus lalulintas kembali normal. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
