Bima, Bimakini.- Petani Desa Mpuri Kecamatan Madapangga mengeluhkan tanaman padi di So Keru I dan II layu. Hal itu terjadi lantaran instensitas hujan tidak menentu di wilayah setempat.
Ketua Poktan Keru I, M. Sidik, mengaku risau dengan kondisi saat ini. Pasalnya Musim Hujan (MH) tahun ini ibarat Musim Kemarau (MK).
Menurutnya, bila kondisi seperti ini berlanjut. Maka, tanaman padi para petani gagal panen lantaran belum pernah diairi. Dijelaskannya, jika hingga Februari hujan belum turun juga, sebagian tanaman dipastikan akan mati.
Hal itu kata dia, setelah memantau kondisi tanaman. “Saat ini tanaman layu. Jangankan siang hari bahkan sore hari tetap layu,” katanya.
Tanaman padi saat ini berumur satu bulan lebih, biasanya tahapan pemupukan dan padi sudah bunting. Tapi karena belum pernah diairi tanaman tidak tumbuh subur.
“Biasanya sekitar akhir Januari padi sudah bunting. Tapi karena tidak ada air, tanaman tidak tumbuh subur,” tuturnya.
Lanjut dia, bukan saja di So Keru I dan II, So Doku Soro dan Tolomboda juga alami hal yang sama. “Total luas lahan yang belum diairi sekitar 200 lebih hektar,” pungkasnya.
Kaur Desa Mpuri, A. Talib, membenarkan kondisi lahan pertanian di wilayah setempat. Yakni tanaman padi tidak tumbuh subur akibat belum pernah diairi akibat debit air Dam Keru berkurang.
“Debit air Dam Keru berkurang dibanding di tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena kondisi hutan gundul,” tutupnya. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.