Bima, Bimakini.- Kegiatan gotong royong adalah upaya untuk mengembalikan budaya positif masyarakat. Namun untuk mendorong kembalinya budaya ini, maka aparatur Pemerintah Desa (Pemdes) Tente harus menjadi contoh bagi masyarakat.
“Kita sudah memulai kegiatan gotong royong setiap hari Jumat, tapi kesadaran Kepala Dusun, Ketua RT masih kurang, kalau mau menyadarkan masyarakat, kita sebagai Pemerintah di Desa harus lebih aktif bukan malah tidak hadir,” kata Sekretaris Desa Tente Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Didik Haryadi, SE, saat memimpin apel pagi Senin (24/2).
Menurut Didik, kegiatan gotong royong setiap hari Jumat merupakan upaya Pemerintah Desa dalam menjawab masalah lingkungan yang kumuh dan persampahan. Apalagi Tente pusatb kegiatan ekonomi yang padat.
“Kalau kita yang memulai, artinya kita harus mendorong masyarakat supaya bisa berpartisipasi, kita harus ada ditengah masyarakat yang sedang bekerja bukan di tempat lain,” katanya.
Tidak hanya itu, Didik juga mengigatkan kepada jajaran staf dan Kepala Dusun dan Ketua RT untuk lebih meningkatkan kedisiplinan melaporkan setiap perkembangan masing-masing wilayah. “Staf Pemdes harus tingkatkan kerja, Kadus dan Ketua RT berperan aktik setiap kegiatan gotong royong dan berperan dalam masalah di Desa, sebab merupakan perpanjangan tangan dari Kepala Desa,” ujarnya.
Menurutnya, masalah di tingkat RT maupun Dusun, tidak serta merta harus ditangani langsung oleh Kepala Desa. Masyarakat juga harus memahami setiap penyelesaian masalah dialami.
“Demi menjaga lingkungan yang aman, Kadus dan RT lebih awal mendeteksi dini dan menyalesaikan sebelum semuanya diserahkan ke Desa,” ujarnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.