Kota Bima, Bimakini.- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mulai menyerang warga Kota Bima, mendapat respon dari Ketua Komisi I DPRD Kota Bima, M Irfan, MSi. Sebelumnya Dinas Kesehatan (Dikes) tidak akan melakukan fogging atau pengasapan, karena dianggap tidak efektif.
Irfan nilai penanganan penyebaran DBD di Kota Bima lamban, sehingga jatuh korban meninggal. Disarankannya, pemerinrah jangan hanya urus program kebanggaannya saja, kesehatan juga masalah utama.
“Saya nilai lamban penanganannya, bahkan awal bulan lalu saya sudah laporkan langsung pada Walikota,” ungkap Duta PKB pada Bimakini.com, Senin (17/2).
Dikatakannya, sudah ada meninggal warga di Kelurahan Rabangodu. Bahkan anaknya sendiri sampai saat ini dirujuk ke RS di Mataram untuk perawatan.
Menurut Irfan, jika sudah ada pasien meninggal, pemerintah melalui OPD terkait mulai bergerak mengambil langkah cepat guna meminimalisir penyebarannya. Jangan kemudian dianggap hal biasa, apalagi penyakit DBD akibat nyamuk.
“Kalau sudah ada warga meninggal harus sudah ada langkah antisipasi yang masif, bukan menunggu warga meninggal lagi baru ada langkah antisipasi,” tegas Irfan.
Tambah Irfan, dirinya juga mendorong pihak Dikbud Kota Bima bisa mengecek kondisi MCK setiap sekolah. Karena ada dugaan anak-anak disekitar kediamannya terjangkit DBD dari lingkungan sekolah. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.