Bima, Bimakini.- Harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Pasar Sila melonjak dari sebelumnya. Seperti harga gula, sebelumnya Rp 570 ribu per 50 kilo gram, kini Rp. 670 ribu per sak. Sedangkan harga bawang putih, Rp.60 ribu per kilo, padahal sebelumnya Rp 30 ribu.
Salah seorang pedagang asal Desa Tambe, Atun Kamaludin, mengatakan, harga sembako saat ini naik drastis. Selain harga gula dan bawang putih, ketan putih ikut naik. Sebelumnya dijual dengan harga Rp 15 ribu per kilogram, kini Rp 18 ribu.
“Minyak goring Bimoli juga naik. Yakni dari Rp 18 ribu per liter, kini dijual dengan harga Rp 22 ribu per liter,” ujarnya, Selasa (18/2).
Kata dia, selain harga sembako naik, kondisi yang dikeluhkan saat ini adalah sepinya pengunjung. Karena warga sedang aktivitas di lahan pertanian. “Pasar Sila sepi pengunjung karena aktivitas pertanian,” jelasnya.
Saat ini, sebutnya, omset yang didapat setiap hari ikut menurun. Biasanya Rp 1 juta hingga Rp 2 juta tiap hari. Akibat kondisi pasar sepi, pendapatan menurun drastis hingga Rp. 200 ribu. “Biasanya hasil penjualan banyak. Kini sangat sedikit saja,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala UPT Pasar Sila Kecamatan Bolo, Kaharuddin SH membenarkan kondisi seperti ini terjadi setiap musim tanam. Hal itu disebabkan karena warga sibuk di lahan pertanian.
“Tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Harga sembako naik, kondisi pasar sepi,” ucapnya.
Imbasnya, lanjut dia, PAD yang masuk ikut menurun karena sumber PAD adalah dari penarikan retribusi dari pelaku pasar yakni para pedagang. “Retribusi berkurang akibat kondisi sepi seperti ini. Karena pendapatan pedagang menurun,” tutupnya. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.