Bima, Bimakini.- Bakal Calon Bupati Bima, dr H Irfan memiliki pandangan sendiri mengenai pemberdayaan birokrasi. Menurutnya, ASN sudah seharusnya ditempatkan menjadi pelayanan masyarakat, tanpa terbebani balas jasa politik.
Selain itu, kata kader PKS ini, ASN tidak lagi dijadikan mesin politik, sehingga mengganggu fokus mereka dalam bekerja, khususnya melayani kebutuhan masyarakat. “ASN hangan dijadikan mesin politik pemimpin,” ujarnya pada Bimakini.com baru ini.
Untuk itu dijanjikannya, jika nanti mendapat amanah pada Pilkada 2020, tidak ada lagi hal seperti itu. Apalagi melibatkan keluarga dalam urusan politik, sehingga harus membebankan birokrasi.
Baca Juga : Cegah ASN Terlibat Politik Praktis, Bawaslu Tiga Kali Surati Bupati Bima
“Saya tidak akan melibatkan istri dan anak dalam kontestasi politik pemilu legislatif yang akan membebankan birokrasi,” ujarnya.
Begitupun bagi ASN, untuk mendapatkan jabatan, tidak perlu menyetor uang. Semua akan berjalan secara normatif, sesuai regulasi yang ada.
Harapannya, kata dia, ASN akan berkerja dengan baik, tanpa ada tekanan. Juga tidak ada belas dendam dengan menyingkirkan ASN yang bisa saja potensial. “Jangan karena urusan politik, ASN yang memiliki potensi harus disingkirkan. Semua harus diberikan ruang sama untuk berkontribusi bagi daerah dan masyarakat,” ungkapnya.
Irfan sendiri di Pilkada Kabupaten Bima 2020 berpasangan dengan H Herman Alfa Edison dan diusung PKS. Selain itu ada PDIP dan disebutkan juga Hanura. Dalam waktu dekat direncanakan akan deklarasi. (IAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.