Dompu, Bimakini.- Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemanag) Kabupaten Dompu, Drs H Samsyul Ilyas M, Msi mengatakan, menjaga kerukunan, mengamalkan nilai agama, sesunguhnya saat itu juga menjaga ke-Indonesia-an. Maka segela perbedaan harus disikapi dengan bijak, agar tidak menimbulkan kekecauan.
“Mari kita tetap menjaga kerukunan antar umat beragama,” katanya saat Workshop Penguatan Idiologi Pancasila dan NKRI Harga Mati di Aula Kemenag Dompu, Sabtu (22/2).
Lanjutnya, selain itu harus terus membangun rasa aman dan terus dikembangkan. “Kita semua berharap dan tetap selalu menjaga agar Dompu dalam kondisi aman dan kondusif. Bukankan sejak sekolah dasar kita sudah diingatkan tentang nilai Pancasila dan mencintai Negara,” katanya.
Menurutnya, antusias peserta mengikuti kegiatan ini, baik Toga, Toma dan Tokoh Pemuda sangat menyejukan hati .
H M Nasuhi mewakili MUI Dompu, menjelaskan berbicara Pancasila berarti berbicara tentang Indonesia. Mantan kepala Kemenag Dompu ini, menyampaikan apa yang terjadi dengan Indonesia saat ini sudah diingatkan oleh Majelis Ulama Lebanon, Syek Abdul Naser beberapa waktu lalu. Bahkan akan terjadinya konflik di Indonesia.
Masalahnya, kata dia, bukan karena persoalan agama, tapi karena masalah politik dalam meraih kekuasaan. MUI kata Anggota PWI Dompu ini sudah mengeluarkan fatwa Islam tidak mengenal kekerasan, tapi cintai damai.
Sementara itu, Kasat Intel Polres Dompu, IPTU Abdul Haris menyampaikan tema Analisis dan Evaluasi Kegiatan Operasi Inteljen bidang teknologi informan. Abdul Haris menjelaskan tentang bahaya radikalisme. Dia menceritakan sejarah NII dan gerakan yang dilakukan Daud Berueh, sehingga terjadinya teror bom pertama di Indonesia tahun1957.
Termasuk menjelaskan perkembangan jamaah Indonesia dan kelompok radikal lainya. Sampai sekarang sempalan-sempalan kelompok itu masih terus berkembang. Kepolisian tetap melakukan berbagai upaya mengantisipasi berkembangnya kelompok itu. “Warga Indonesia termasuk banyak terpapar ISIS,” katanya, seraya menambahkan ada warga Dompu yang terlibat kelompok Jamaah.
Pasi Intel Kodim 1614 Dompu, Kapten M Safei berharap adanya peran orang tua untuk membimbing anak. Warga negara harus memiliki paham kebangsaan, rasa kebangsaan dan semangat kebangsaan.
“Persatuan dan kesatuan bangsa adalah modal utama dalam mempersatukan Indonesia,” katanya. (JUN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.