Bima, Bimakini.- Puluhan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi pemuda dan mahasiswa Kecematan Belo, melakukan aksi depan kantor Camat Belo, Kabupaten Bima, Rabu (5/2). Mereka mendesak pemerintah untuk menstabilkan harga pupuk urea dan pestisida yang melambung tinggi.
“Kami menuntut Pemerintah untuk menstabilkan harga pupuk dan pestisida yang dinilai harga melambung tinggi HET,” jelas Robin, Korlap aksi.
Kata Robin, aksi yang dibangun atas kesadaran kesenjangan bagi petani ini. Mereka mendesak Camat Belo segera melakukan rapat bersama KP3, Distributor, Dinas Pertanian, Pengecer, Kapolsek Belo dan Kepala Desa se Kecamatan Belo terkait masalah pupuk dan pestisida yang dijual diatas harga HET.
“Kami meminta Pemda Bima untuk serius menangani persoalan pupuk, jangan sampai ini menjadi masalah besar saat petani membutuhkan pupuk untuk tanaman pertanian,” katanya.
Menurut pendemo, hampir di semua kecamatan mengalami kelangkaan pupuk, termaksud di Kecamatan Belo. Tidak hanya itu, kenaikan harga pupuk menjadi masalah bagi petani.
“Dalam peraturan menteri peranian Nomor 01 tahun 2020 mengenai HET, harga Pupuk per sak itu cuman Rp.90 ribu. namun mencapai Rp.135 ribu, bahkan mencapai Rp. 150 per sak,” ungkapnya.
Camat Belo, Bambang Setiawan, S.Sos, yang menerima aspirasi pendemo menyampaikan Muspika Kecamatan Belo akan mengundang pihak KP3 dan Dinas terkait untuk melakukan rapat dan membahas mengenai tuntutan aksi.
“Besok kita akan panggil pihak KP3 dan Dinas terkait untuk melakukan rapat bersama mengenai tuntutan masa aksi,” ujarnya. (man)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.