Kota Bima, Bimakini.- Isu penutupan pasar tradisonal Ama Hami di Kota Bima meresahkan pedagang. Bahkan dari isu itu berdampak pada berkurangnya pengunjung.
Bahkan imbas dari isu sesat tersebut omset pedagang berkurang hingga 50 persen.
Pantauan BimaEkspres, Selasa (31/3) kepala pasar dan jajaran sibuk menyosialisasikan bahwa pasar Ama Hami tidak ditutup. Pedagang diminta beraktivitas seperti biasa.
“Sangat merugikan kami, sejak itu penutupan itu meluas sampai saat ini sangat sepi pembeli,” keluh Farida.
Dirinya pun sempat berhenti membawa dagangan ke komplek pasar Ama Hami, karena isu tersebut. Ditambah lagi dengan kampaye pemerintah pada warga untuk berdiam di rumah menambah kesulitan pedagang tradisional.
“Penghasilan kami sangat berkurang, bahkan untuk membayar cicilan kredit modal usaha tak lagi mampu kami penuhi,” kata Farida.
Begitupun dikatakan Salahudin. Diakuinya, rata-rata pedagang tradisional di pasar Ama Hami memiliki utang kredit untuk modal usaha. Sepinya pembeli saat ini sangat berdampak.
Untuk itu, harapan pedagang pada pemerintah Kota Bima agar menyosialisasikan secara luas pada warga bahwa tidak ada penutupan pasar Ama Hami. Pemerinrah juga diminta ikut membantu dengan tidak melarang keluar rumah untuk ke pasar.
“Kalau terus sepi seperti ini maka mau makan apa keluarga pedagang,” keluhnya. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.