Kota Bima, Bimakini.- Pembangunan rumah relokasi bagi warga korban banjir bandang tahun 2016 dan bantaran sungai hingga awal tahun 2020 tidak kunjung tuntas. Salah satunya pengaspalan jalan pemukiman.
Termasuk belum tersedianya air bersih, sarana prasarana pendukung lainnya. Padahal alokasi anggaran untuk pekerjaan sarana prasarana pendukung jalan, drainase dan talud, air bersih, listrik telah di anggarkan dalam APBD tahun 2019 lalu.
Pantauan Bimakini.com, Rabu (11/3) di pemukiman relokasi Kadole, Kelurahan Oi Fo’o, ternyata belum sedikitpun disentuh. Hanya pekerjaan talud dan drainase saja dikerjakan.
Sementara pemukiman relokasi berada di Kelurahan Oi Fo’o sendiri hingga saat ini belum bisa di tempati. Karena belum tersedianya air bersih, pun di Kelurahan Jatibaru.
Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi,SE dikonfirmasi membantah mangkraknya pembangunan kawasan rumah relokasi banjir. Untuk pekerjaan aspal jalan di kawasan relokasi Kadole memang sengaja di tunda. Alasannya karena jalan dimaksud masih dilalui kendaraan berat melanjutan pembangunan rumah relokasi di belakang.
Untuk menghindari kerusakan aspal jalan tersebut, kata dia, sementara ditunda. “Kalau diaspal, rusak lagi nantinya, makanya ditunda dulu,” ujarnya.
Untuk Oi Fo’o diakuinya belum ada ketersediaan air, namun saat ini terus diupayakan. Sisa rumah relokasi saat ini terus digenjot. Apalagi jumlahnya masih banyak. Total yang dibangun 1.228 unit dan baru terbangun setengahnya.
Soal waktu relokasi warga, Wali Kota tidak bisa memberikan kepastian. Karena masih menunggu penyelesaian pengerjaan sarana dan prasarana pendukung. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.