Connect with us

Ketik yang Anda cari

Opini

PEMBELAJAR VISUAL

Oleh: Muhammad Ali, S.Pd., MM.

 

Pembelajar visual merupakan pembelajar yang memiliki gaya belajar visual. Pembelajar yang menggunakan daya atau kemampuan penglihatanuntuk memperoleh informasi dan pengetahuan. Kemampuan penglihatan yang dimaksud oleh penulis adalah kemampuan untuk memperoleh informasi dan pengetahuan dengan membaca dan melakukan pengataman-pengamatan. Pembelajar visual memiliki kemudahan dalam menyerap informasi dan pengetahuan dengan membaca dan mengamati suatu benda atau objek. Belajar dengan cara membaca dan melakukan pengamatan-pengamatan.

Wiyani (2013), menyatakan bahwa ciri pembelajar visual antara lain : 1) Mementingkan penampilan dalam berpakaian atau saat presentasi, 2) Lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar, 3) Lebih suka membaca daripada dibacakan atau mendengar, 4) Dapat membaca cepat, teliti, dan tekun, 5) Mengingat dengan asosiasi sosial.

Mereka yang visual dicirikan oleh cara belajarnya yang menggunakan kemampuan penglihatan untuk mendapatkan informasi, pengetahuan serta wawasan baru. Memperoleh informasi dengan membaca serta melakukan pengamatan-pengamatan terhadap suatu benda atau objek. Memiliki kemampuan untuk mengolah, menghimpun, serta menyerap informasi dan pengetahuan denganmembaca dan melakukan pengamatan-pengataman. Menyerap informasi dan pengetahuan dari apa yang dibaca dan diamati.

Secara umum materi belajar visual dapat dikelompokan menjadi dua jenis materi. Pertama, materi yang dapat dibaca (readabel) yang tertuang dalam bentuk tulisan atau bacaan. Kedua, materi yang dapat diamati (observable) berupa gambar-gambar, benda atau objek. Sedangkan secara khusus, materi belajar visual dapat dikelompokan berdasarkan ketersediaan atau pemerolehan informasi. Pertama, materi yang informasinya sudah tersedia. Kedua, materi yang informasinya tidak tersedia hanya dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan-pengamatan. Materi yang informasinya tersedia seperti buku-buku, artikel, dan jurnal yang dapat diserap dengan cara membacanya. Sedangkan materi yang tidak tersedia informasinya seperti gambar-gambar, benda atau objek dan informasinya hanya dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan-pengamatan.

Materi yang bersifat readable dan observable keduanya berfungsi sebagai input belajar. Yang menjadi stimulan atau perangsang belajar. Dan yang menjadi sebab mereka belajar. Dan keduanya harus dapat direspon dengan belajar secara visual. Dengan pendekatan belajar yang berbeda-beda. Baik dengan membaca maupun melakukan pengamatan-pengamatan. Pembelajar visual membutuhkan kemampuan membaca dan pengamatan.

Materi belajar visual yang dapat dibaca (readable) seperti buku, artikel, jurnal, makalah, koran, tabloid dan sebagainya. Materi tersebutpada umumnya tertuang dalam bentuk cetak atau tulisan. Baik dalam bentuk online atau softcopy seperti e-book, e-jurnal dan sebagainya. Materi tersebut dapat diakses secara online dan tersedia dalam bentuk file atau softcopy.

Materi yang bersifat readablepada umumnya lebih mudah diakses dan tersedia dimanapun. Seperti di perputakan umum dan pribadi, toko buku, rumah baca, rumah belajar, rumah aspirasi, rumah pintar, sekolah-sekolah sampai perguruan tinggi. Materi tersebut menjadi sumber belajar utama bagi mereka yang visual.Karena kemudahan untuk mengaksesnya. Sehingga mereka dapat membaca kapanpun dan dimanapun mereka inginkan.

Pembelajar visual memiliki kemampuan untuk menyerap informasi dari berbagai tulisan atau bacaan. Dengan menggunakan beberapa teknik membaca seperti skimming dan scanning. Skimming dan scanning merupakan kedua teknik membaca untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan yang lebih rinci maupun umum. Untuk mendapatkan informasi secara rinci dan spesifik serta umum dari suatu bacaan atau tulisan.

Skimming adalah teknik membaca yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan secara detail dan spesifik. Suatu teknik yang digunakan untuk membaca materi yang bersifat kompleks. Sumber-sumber bacaan seperti buku, artikel dan jurnal membutuhkan teknik skimming. Dan membutuhkan kemampuan membaca seperti konsentrasi dan daya tahan membaca. Dengan fokus serta meluangkan waktu dalam membacanya. Sehingga pembaca dapat menyerap informasi dan pengetahuan yang lebih rinci dan spesifik.

Informasi secara rinci dan spesifik hanya dapat diperoleh dengan menggunakan skimming. Terutama untuk membaca buku atau referensi pokok, artikel serta jurnal. Sehingga mereka dapat memperoleh informasi yang lebih rinci dan spesifik sesuai dengan yang diharapkan. Skimming dapat digunakan untuk membaca berbagai jenis tulisan atau bacaan lainuntuk mendapatkan informasi dan pengetahuan yang detail dan spesifik.

Selain skimming,mereka juga dapat menggunakan scanning. Scanning merupakan teknik membaca yang digunakan untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan yang bersifat umum. Untuk mendapatkan gambaran atau informasiumum tentang isi suatu bacaan. Beberapa bacaan atau tulisan terkadang hanya membutuhkan scanning untuk mendapatkan informasi umum di dalamnya. Serta tidak membutuhkan waktu yang lama atau skimming untuk membacanya. Sehingga mereka dapat menggunakan scanning.

Kedua teknik membaca skimming dan scanning dapat digunakan dalam waktu yang terpisah atau bersamaan. Sesuai dengan kebutuhan para pembaca atau mereka yang visual. Apabila mereka membutuhkan informasi umum dari suatu bacaan, mereka dapat menggunakan scanning.Sebaliknya, apabila mereka membutuhkan informasi atau pengetahuan yang rinci dan detail mereka dapat menggunakan skimming. Penggunaan kedua teknik membaca tersebut bergantung pada kebutuhan informasi yang umum atau spesifik mereka yang visual.

Pembelajar visual memiliki kemampuan/daya baca yang tinggi. Mereka memiliki daya tahan membaca seperti membaca tulisan yang panjang kompleks seperti buku, artikel dan jurnal. Dapat menghabiskan waktu yang lama dengan membaca. Dan dapat berkonsentrasi serta fokus dalam membaca. Serta mampu memahami isi suatu bacaan dengan baik.

Materi visual yang dapat diamati (observable)seperti spanduk, baliho, papan iklan dan reklame, benda-benda cagar budaya dan sejarah. Materi tersebut berbeda dengan yang dapat dibaca (readable) yang disajikan dalam bentuk tulisan. Yang informasinya sudah tersedia secara tertulis. Sehingga informasinya lebih mudah diserap dan didapatkan. Materi yang bersifat observable tidak disajikan dalam bentuk tulisan atau bacaan. Serta didesain dalam bentuk visual dengan melakukan pengamatan-pengamatan.

Informasi dan pengetahuan materi yang bersifat observable hanya dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan-pengamatan. Materi-materi tersebut harus dapat diamati karena tidak tertuang dalam bentuk tulisan yang berwujud gambar, benda atau objek. Membaca dan mengamati apa informasi yang tertuang serta terkandung di dalamnya. Sehingga mereka dapat memahami apa informasi terkandung di dalamnya. Membaca dan melakukan pengamatan-pengamatan terhadap suatu gambar, benda atau objek. Apabila tidak dilakukan pengamatan-pengamatan, mereka tidak akan mendapatkan informasi dan pengetahuan di dalamnya.

Sebagai contoh, tugu, monumen, patung, musium, kerajaan, miniatur, candi dan sebagainya. Materi tersebut harus dapat diamati agar mendapatkan informasi dan pengetahuan yang terkandung di dalamnya. Memahami bahwa benda atau objek tersebut merupakan cagar budaya dan sejarah. Dan menjadi lambang nilai kebudayaan suatu daerah atau wilayah. Mereka yang visual dapat mengamati apa nilai-nilai budaya atau religi yang terkandung di dalam suatu benda atau objek tersebut. Yang menjadi nilai-nilai yang tercermin dalam sikap dan perilaku hidup masyarakatnya sehari-hari.

Contoh lain, benda atau objek lainnya seperti papan iklan dan reklame, baliho, spanduk, poster, pamflet dan sebagainya. Materi tersebut juga bersifat observable atau yang dapat diamati. Tujuan belajar melakukan pengamatan adalah untuk mengetahui perubahan dan perkembangan yang terjadi.Sejauh mana perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Baik yang menyangkut perubahan dan perkembangan ilmu, pengetahuan teknologi informasi maupun komunukasi.

Misalnya dalam bidang pendidikan, mereka dapat mengetahui apa budaya belajar dan literasi yang sedang dikembangkan. Seperti literasi pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya dan sebagainya. Apa tujuan dan manfaat mengembangkan budaya literasi. Serta pendidikan karakter apa yang sedangkan dikembangkan.Sehingga mereka sendiri sendiri dapat menyesuaikan diri atau beradaptasi dengannya. Tidak ketinggalan informasi dan dapat terus mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi. Dengan melakukan pengamatan-pengamatan mereka dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuannya tentang perubahan dan perkembangan dalam dunia pendidikan.

Dalam bidang ekonomi, mengamati pengembangan ekonomi kreatif dan bagaimana strategi pengembangannya. Mengetahui perubahan struktur ekonomi, pembangunan infrastruktur, serta efektifitas dan efisiensi kegiatan perekonomian seperti produksi, distribusi, konsumsi maupun investasi. Perubahan selera atau gaya hidup konsumen atau masyarakat. Dan mengetahui berbagai perubahan serta perkembangan lainnya dalam bidang ekonomi. Semua itu dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan-pengamatan.

Selain itu, mereka yang visual juga dapat melakukan pengamatan-pengamatan diberbagai tempat umum (public places). Seperti pelabuhan, pasar tradisional dan modern, terminal, bandar udara serta di pusat-pusat kegiatan ekonomi dan bisnis lainnya. Untuk mengetahui perubahan dan perkembangan sikap, perilaku, dan produktifitas masyarakat. Perubahan dan perkembangan yang terjadi disertai dengan adanya perubahan sikap, perilaku, dan produktifitas. Mereka dapat mengamati perubahan dan perkembangan yang terjadi. Hasil pengamatannya tersebut dapat meningkatkan wawasan serta pengetahuannya.

Selanjutnya, kemajuan teknologi memberikan keuntungan tersendiri bagi mereka yang visual. Mereka dapat menggunakan produk-produk teknologi sebagai sumber dan media belajar. Produk-produk teknologi sepertigoogle dan internet, media-media sosial seperti facebook, twitter, whatsapp, line, email dan sebagainya dapat diijadikan sebagai media dan sumber belajar visual. Media-media sosial tersebut tidak hanya berfungsi sebagai media untuk menjalin komunikasi, hubungan, akses, serta membangun jaringan. Tetapi dapat dijadikan sebagai media dan sumber belajar visual.

Membaca berbagai jenis artikel atau jurnal yang diakses di dalamnya. Mengamati perkembangan ilmu, pengetahuan, dan teknologi. Mengetahuiperkembangan isu-isu terkini yang up to date. Perkembangan pasar online dan modern, virtual office, dan lainnya. Dengan membaca dan melakukan pengamatan-pengamatan mereka dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dan medsos sebagai sumber dan media belajar. Akhirnya mereka tidak hanya menghabiskan waktu untuk bermedsos tetapi dapat belajar dengan membaca dan melakukan pengamatan-pengamatan.Kemajuan teknologitersebut harus dapat dijadikan sebagai media dan sumber belajar visual.Semoga tulisan ini bermanfaat. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

(Penulis adalah dosen STIE Bima)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait