Bima, Bimakini.- Lahan SDN Inpres Nggembe Kecamatan Bolo, masih berpolemik. Ahli waris merasa kecewa dan dipimpong karena belum ada kejelasan dari Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bima untuk menyelesaikannya.
Salah satu ahli waris lahan SDN Inpres Nggembe, Syarif YK, mengatakan, sengaja datang dari Jakarta untuk menyelesaikan persoalan tersebut. “Saya datang dari Jakarta karena sinyal baik dengan Tatapem Kabupaten Bima untuk selesaikan persoalan atas lahan SDN Inpres yang selama ini selalu berbelit belit urusanya hingga puluhan tahun,” ungkapnya, Selasa (17/3)
Lanjut Syarif, sebelumnya telah berkomunikasi melalui Hand Phone dengan Kepala Bagian Tatapen Kabupaten Bima. Dalam komunikasi tersebut, mengisyaratkan tim Aset Pemda Bima akan turun ke lokasi guna menyelesaikan segala persoalan.
“Tatapem berjanji akan turun ke lokasi. Tapi hingga saat ini belum ada konfirmasi balik apakah mereka jadi turun atau tidak,” keluhnya.
Terkait persoalan tersebut, dirinya akan melakukan tindakan tegas apabila tidak direspon oleh pihak Pemda Bima maupun intansi terkait. Bahkan dirinya tidak main main dan akan melakukan penyegelan sekolah hingga semuanya tuntas.
“Saya sudah jauh jauh hadir dari jakarta, meninggalkan pekerjaan, istri dan anak, bila tidak di respon dan memberikan titik terang. Maka wajib hukumnya sekolah tersebut disegel,” ancamnya.
Ahli waris lainnya, Syahrul Ramadhan, menyampaikan, pihaknya sangat kecewa dengan sikap Pemkab Bima yang belum menuntaskan masala sengketa tersebut. Padahal, lanjutnya, kasus tersebut sudah puluhan tahun lamanya.
“Kita berasumsi Pemkab Bima tidak punya niat selesaikan masalah sengketa lahan SDN Inpres Nggembe. Buktinya mereka hanya janji saja dan realisasi tidak ada,” ucap Syahrul.
Sambungnya, kalau Pemkab Bima masih apatis seperti ini, langkah yang akan ditempuh yakni akan menyegel sekolah supaya Pemkab Bima mau menyelesaikan masalah ini secara masif.
“Pokonya sekolah akan disegel apabila dalam waktu dekat tidak ada titik terang terkait masalah tersebut,” tutupnya. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.