Kota Bima, Bimakini.- Stok kebutuhan obat diseluruh tempat layanan dasar kesehatan termasuk RSUD Kota Bima untuk enam bulan kedepan selalu tersedia. Termasuk sarana prasarana pendukung lainnya tahun 2020 semua dilengkapi.
Mengenai adanya pemangkasan anggaran memang ada, tetapi akan ada anggaran tambahan lain dalam rangka penuhan kebutuan obat bersumber dari Dana klaim BPJS.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, Drs H Azhari, MSi, Selasa (10/3).
Dikatakannya, soal pemangkasan anggaran ada dimana-mana. Tetapi tidak mempengaruhi operasional RSUD, bahkan dari satu sisi dari sumber DAU bisa sisipkan pengadaan alkes untuk kelengkapan laboratorium radiologi, rotgen, ICU dan infrastruktur lainnya.
Lanjutnya, untuk pembayaran dokter spesialis, dokter umum termasuk rumah dokter semua dilengkapi. Juga urusan cleaning service dilengkapi, semua petugas di RSUD dibayar.
“Terlebih kalau berbicara alokasi anggaran untuk kesehatan Kota Bima paling tinggi di NTB, Pemkot Bima mengalokasikan anggaran 12,7 persen lebih tinggi dari aturan hanya 10 persen,” uujarnya.
“Kami stok obat enam bulan kedepan bagus, bahkan sekarang masih proses pengadaan,” lanjutnya.
Diakuinya, untuk anggaran Rencana Kebutuhan Obat (RKO) tahun 2020 sebesar Rp 4 Miliar, dari angka itu diperuntukkan bagi RSUD Kota Bima Rp 1 miliar, Rp 3 miliar untuk seluruh tempat layanan kesehatan dasar, seperti Puskesmas.
“Untuk anggaran tahun 2020 memang masih dalam proses pengadaan, dan sedikit terjadi keterlambatan, apalagi pengadaan obat melalui katalog. Terlebih perusahaan farmasi harus mendistribusikan ke 500 kota dan kabupaten,” terangnya.
Sehingga, kata dia, ada sedikit keterlambatan. Meski demikian untuk kebutuan obat diawal tahun ini sudah menyiasatinya pada bulan Desember tahun 2019.
Untuk pembelian obat, kata dia, ada dua jenis, yaitu Obat generik dan obat Paten. Obat generik dipakai pada tempat layanan kesehatan dasar dan Rumah Sakit. Sementara untuk obat di atasnya tinggal dikeluarkan oleh dokter spesialias. “Obat itu sedang kami siapkan tahun 2020 ini. Sebenarnya tak ada kelangkaan obat, selalu tersedia,” tegasnya.
Lanjutnya, khusus untuk RSUD Kota Bima akan ada dua sumber anggaran operasional, termasuk pembelian obat. Selain dari DAU juga dari anggaran klaim BPJS. Hanya saja menjadi harapan waktu pembayaran klaim bisa tepat waktu.
Bahkan kata Azhari, Pemkot Bima tahun 2020 ini mengalokasikan anggaran besar untuk kontrak dokter Spesialis. Terbesar di pulau Sumbawa. Ini dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.
Selain obat dan dokter spesialis, untuk mendukung peningkatan layanan kesehatan pemerintah juga mengadakan anggaran untuk alat kesehatan (alkes). (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.