Bima, Bimakini.- Kekeringan mulai menghantui petani Desa Laju, Kecamatan langgudu. Mereka pun memperbaiki dam dijalur kali utama yang sudah bertahun-tahun rusak. Semua dilakukan secara swadaya.
Beberapa pekan terakhir, kondisi cuaca dirasakan cukup panas, tidak ada hujan. Para petani pun berinisiatif memperbaiki dam untuk menampung air.
Salah seorang petani, Abidin mengatakan, sekitar enam tahun keadaan bendungan ini tidak ada perhatian dari Pemerintah, baik dari Pemdes maupun Pemda.
“Bendungan ini kami perbaiki secara darurat menggunakan karung yang diisi pasir memakai tiang kayu,” katanya pada Bimakini.com, Rabu (1/4) sore.
Kata dia, agar bisa menampung air, harus memperbaiki dan memastikan tidak ada yang bocor. “Kami kumpulkan karung bekas seadanya untuk diisi dengan pasir dan menjinjing kayu dari gunung untuk tiang,” ujarnya.
Lanjutnya, bersama anak dengan dua petani lainnya menyelesaikan dam secara darurat ini selama 12 hari.
Dalam keadaan darurat, tambahnya, kalau petani menunggu pemerintah dan tidak memiliki inisiatif sendiri, maka besar kemungkinan akan gagal panen.
Harapnya, Pemdes maupun Pemda harus melihat kembali kondisi bendungan maupun irigasi di semua pelosok pedesaan. “Kuhususnya Desa Laju, bendungan mini di jalur kali utama ini sudah 2 periode Kades dan 2 periode Bupati belum ada perhatian untuk dieprbaiki,” tutupnya. (ILY)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.