Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Tim Covid-19 Rasabou Rasabou Dinilai Terlalu Gemuk

Salah satu contoh pagar pembatas yang menggunakan Dana Desa sebagai bentuk Penanganan Covid 19 di Desa Rasabou Kecamatan Bolo.

Bima, Bimakini.- Tokoh Pemuda Desa Rasabou, Azimat Haryadi, SH meminta kepada Pemerintah Desa (Pemdes) untuk memaksimalkan dana penanganan Covid 19 senilai Rp 52 juta. Dana tersebut dinilai tidak tepat sasaran, karena jumlah tim penanganan Covid 19 terlalu banyak, sehingga hampir separuh anggaran habis untuk insentif.

Kata Azimat, idealnya anggaran tersebut lebih banyak digunakan untuk pengadaan barang atau obat-obatan guna memutuskan mata rantai penyebaran virus corona. “Sebaiknya tim Covid 19 dirampingkan, sehingga anggaran bisa digunakan untuk pengadaan APD seperti masker, kaos tangan dan lainnya,” ujar dia, Selasa (28/4).

Sambungnya, berdasarkan pantauan di lapangan, masih banyak yang harus dievaluasi kembali. Seperti halnya pembuatan pagar sterilisasi, untuk membatasi kunjungan warga dari desa lain.

Dirinya menilai tidak efektif karena pagar tersebut gampang rusak akibat sering diangkat oleh pengguna jalan. “Mestinya Pemdes bikin portal dengan menggunakan besi. Sehingga dapat digunakan dalam jangka yang panjang, dengan begitu anggaran dana desa bisa dirasakan azas manfaatnya dalam kurun waktu yang lama,” jelasnya.

Dirinya berharap, kepada seluruh lapisan masyarakat agar mengikuti protokoler dari pemerintah. Seperti tetap menggunakan masker, batasi keluar rumah jika tidak mendesak, hindari berada dikeramaian. “Pokoknya terapkan pola hidup bersih dan sehat. Insya Allah upaya memutus mata rantai wabah Covid 19 terwujud,” ujarnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kepala Desa (Kades) Rasabou, Suaidin, SH mengatakan, pembentukan tim sengaja melibatkan banyak orang supaya penanganan Covid 19 maksimal. Tapi tidak dipungkuri, aktualisasinya kurang efektif, sehingga akan dilakukan evaluasi kembali.

“Kita akan kurangi tim covid 19 dan bagi anggota yang tidak bekerja akan dipotong insentifnya untuk keperluan lain,” ungkap Kades.

Sebelum mendapat sorotan dari tokoh muda, pihaknya lebih awal sudah memesan besi untuk membuat portal sekaligus mengganti pagar pembatas. “Kita akan ganti pagar dengan portal yang terbuat dari besi. Supaya azas manfaat penggunaan anggaran dapat dirasakan dalam waktu lama,” imbuhnya.

Dirinya mengucapkan terima kasih kepada tokoh muda yang telah menyampaikan aspirasinya. “Apapun bentuk kritikan akan kita terima. Karena semua itu adalah cambukan bagi kita,” pungkasnya. (KAR)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Sebelumnya diberitakan terkait sumur bor yang berlokasi di sekitar area pembangunan relokasi rumah dampak banjir di Desa Tambe, Kecamatan Bolo ditulis polemik...

Peristiwa

Bima, Bimakini.-  Ada dugaan Bank NTB Unit Bolo  “mengendapkan” gaji aparatur desa. Hal itu diketahui setelah Pemerintah Desa (Pemdes) dan Lembaga Desa, Rasabou, Kecamatan...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Petani So Mbadu Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima menyegel sumur bor dalam yang berlokasi di sekitar perumahan relokasi dampak banjir, Ahad...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Agenda peresmian Puskesmas Bolo yang dilakukan oleh Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, Rabu (23/2) bersamaan dengan deklarasi Open Defecation Free...

Olahraga & Kesehatan

Bima, Bimakini.- Pemerintah Desa (Pemdes) Rasabou, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima berhasil menekan angka stunting. Untuk tahun 2020 stunting berada di angka 54 persen dan...