Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Mentan  Harapkan NTB  Jadi Penyangga Pangan Nasional

Mentan RI, Syahrul Yasin Limpo

Bima, Bimakini.- Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo panen raya bawang merah di Desa Risa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Panen Raya itu  untuk memastikan produksi atau ketersediaan dalam negeri cukup.

“Saya memintan jajaran Kementerian Pertanian untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah guna mewujudkan NTB menjadi penyangga pangan nasional, kinerja pertanian harus dimasifkan sehingga produksi komoditi andalan NTB seperti bawang, jagung dan padi meningkat,”  kata Mentan saat panen bawang merah di areal seluas 45 hektar di Desa Risa, Kecamatan Woha, Kamis (28/5).

Menurut Syahrul, saat ekonomi dunia melambat, sektor pertanian harus dimasifkan karena perut rakyat harus terus dipikirkan. Oleh karena itu, dia berkomitmen untuk menggenjot produksi pangan khusus bawang merah sehingga Kabupaten Bima menjadi penyangga nasional.

“Insya Allah, Bima dan NTB akan menjadi contoh kita, lakukan langkah kita maksimal. Kita harapkan NTB akan menjadi penyangga pangan nasional kita dari seluruh komoditi terutama padi, jagung dan bawang merah,” ujarnya.

Luas tanam bawang merah di Kabupaten Bima mencapai 11 ribu hektar. Di saat pandemi covid 19 ini, Syahrul menyebutkan sektor pertanian yang menjanjikan  saat melemahnya perekomian saat ini.

“Saya bersyukur melihat apa yang ada di Bima dan saya kira tugas kita makin banyak dan tugas ini baru kita mulai. Pertanian menjanjikan masyarakatnya tidak miskin jadi salah orang mengatakan kalo ada yang bilang pertanian itu untuk orang kecil,” ucapnya.

Lebih lanjut, Syahrul meminta pemerintah daerah bersama para petani untuk menyusun langkah manajemen yang baik. Pengembangan pertanian NTB harus didukung dengan sistem pengairan yang bagus dan kerjasama dalam membantu petani salah satunya dengan memanfaatkan fasilitas dari pemerintah berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Bawang sedang naik daun namun harga itu bisa naik turun sehingga kita harus punya manajemen yang bagus. Untuk jagung dryer harus diperkuat sehingga pergudangan akan makin kuat jadi kita harus atur penyimpanan yang bagus. Kalo perlu ambil modal dari KUR untuk setiap kabupaten,” tegasnya. (MAN)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Hasil pertemuan Fasilitasi Distribusi Pangan dengan Badan Pangan Nasional beberapa waktu lalu, akhirnya terealisasi, khususnya upaya memperpendek rantai pasok kebutuhan. Jagung dan...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Rupanya, selama ini bibit bawang merah hasil penangkaran para petani yang dikirim ke luar daerah berganti label menjadi hasil produksi daerah lain....

Opini

Oleh : Muhamady Yunus Musim tanam bawang merah yang kedua kalinya untuk kawasan sanggar, saya ikut membersamai seorang kawan (petani migran). Saya terbilang sebentar...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Balai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Pemerintah Desa Sangga Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, gelar sekolah lapang bawang merah bersama kelompok tani. Kades...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Hujan yang mengguyur Desa Ncera, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, menyebabkan banjir dan  rusaknya tanaman bawang merah. Petani rugi ratusan juta. Salah seorang...