Connect with us

Ketik yang Anda cari

NTB

Peserta Awardee Gelar Kuliah Umum, Wagub NTB Paparkan Penanganan Covid-19

Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah

Mataram, Bimakini.- Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, memberikan materi kuliah umum secara daring kepada para awardee beasiswa NTB di luar negeri, terkait penanganan wabah Covid-19, Kamis (14/5/2020). Pada kuliah umum yang diinisiasi oleh awardee di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) itu, Wakil Gubernur secara umum memaparkan penanganan Covid-19 di NTB.

“Peran masyarakat adalah hal terpenting dalam penanganan Covid-19 ini. Kerja keras pemerintah tidak akan bisa maksimal jika masyarakat tidak ikut berperan dalam penanganan wabah Covid-19,” kata Wakil Gubernur saat memberikan materi.

Peran yang dimaksud adalah pentingnya kedisiplinan masyarakat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan pemerintah guna mencegah penularan virus ini. Peran yang sangat penting dilakukan, yaitu tetap menjaga jarak (physical distancing), memakai masker, rajin cuci tangan dan selalu menjaga kesehatan.

Dalam kesempatan itu, Wagub memaparkan sejumlah upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi NTB melaksanakan tiga tahap dalam penanganan pandemi ini.

“Pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran Covid -19, kita bagi menjadi tiga bagian, yakni melakukan proteksi, melakukan deteksi, kemudian melakukan respon,” ungkapnya.

Proteksi dilakukan dalam bentuk gerakan hidup sehat, sosialisasi dan edukasi yang masif terkait Covid -19 dan menyiapkan masker bagi masyarakat.

Untuk pendeteksian, pemerintah menyediakan tiga laboratorium dalam daerah, yaitu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB, di Rumah Sakit Unram dan STP Sumbawa. Laboratorium di rumah sakit ini mampu melakukan pemeriksaan hingga 264 pemeriksaan per hari, sehingga keluar angka yang jelas terkait jumlah kasus Covid-19 di Provinsi NTB. Pemerintah kemudian melaksanakan respon dengan menyiapkan 20 tempat karantina dan isolasi yang tersebar di beberapa wilayah di NTB.

“Jika ada kasus, cepat kita deteksi cepat kita lokalisir, cepat kita lakukan penanganan. Penanganan tersebut dilakukan sesuai standar. Kita siapkan 20 tempat karantina dan isolasi, selain adanya rumah sakit. Untuk masyarakat yang rapid tesnya reaktif, ini sangat membantu untuk mempercepat pemutusan mata rantai Covid-19,” papar Wagub.

Dalam melaksanakan penanganan ini, lanjutnya, pemerintah mempunyai beberapa kendala. Diantaranya, masyarakat yang kurang kooperatif tidak mau memeriksakan diri, tidak melakukan isolasi mandiri, pada beberapa kasus orang takut memeriksakan diri karena stigma negatif terhadap pasien Covid-19.

Di akhir penyampaiannya, Wagub meminta kepada seluruh peserta kuliah umum dan masyarakat luas agar tetap mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan pemerintah untuk kepentingan bersama.

“Sekeras apapun usaha pemerintah melawan Covi-19, tanpa dukungan dan kesadaran masyarakat menjalankan protrokol kesehatan, semua tak akan berarti. Kesadaran kita bersama adalah suatu berkah yang indah bagi kehidupan,” tutupnya. PUR

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

NTB

Dompu, Bimakini.- Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Siti Rohmi Djalillah, MPd menyatakan kekagumannya pada komitmen Pemerintah Desa (Pemdes) Sari yang peduli dengan pengembangan literasi...

NTB

Dompu, Bimakini.- Wakil Gubernur NTB, Dr HJ Siti Rohmi Djalillah mengapresiasi peran Relawan Literasi di Nusa Tenggara Barat, khususnya di Bima dan Dompu.  Hal...

NTB

Mataram, Bimakini.- Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada Kabupaten Bima, yang telah keluar menjadi juara umum...

NTB

Bima, Bimakini.- Memeringati Hari Perempuan Internasional (International Woman Day) 8 Maret, Program INOVASI NTB, Pemerintah Provinsi NTB dan Universitas Hamzanwadi (UNHAM) menggelar Webinar Nasional,...

NTB

Mataram, Bimakini.- Dalam memperjuangkan perempuan dan anak di Nusa Tenggara Barat, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak. Selain itu, perlu edukasi yang konsisten terus menerus...