Bima, Bimakini.- Warga Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, mempertanyakan komitmen pemerintah untuk membangun sarana infrastruktur di wilayah selatan. Jalan sepanjang 260 kilometer (km) yang dibuka sejak 14 tahun lalu, tidak lagi di jamah.
Kondisi jalan mulai dari Desa Desa Laju, Desa Waduruka, Desa Pusu, Desa Karampi, Desa Sarae Ruma, Desa Doro O’o semakin parah. Saat hujan, jalan becek dan sulit untuk dilalui. Pun musim kemarau saat jalan kering, tidak nyaman dilalui.
Pemuda Langgudu Selatan, Muadin, meminta agar pemerintah daerah tidak menjadikan masyarakat disana sebagai kelas dua. Warga Langgudu khususnya dibagian seberang memiliki hak yang sama untuk kue pembangunan.
Dikatakannya, tidak hanya soal infrastruktur, namun juga lainnya. Seperti pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Pelayanan kesehatan, kata dia, jauh dari kelayakan. Warga seberang harus menuju wilayah daratan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas. “Kecuali masyarakat di tempat kami, kesehatannya dianggap tidak penting,” sindir pemuda asal Desa Karampi ini, Sabtu (27/6).
“Warga yang sakit, harus menyeberang lautan. Belum lagi jika kondisi cuaca sangat ektrim, membahayakan keselamatan jiwa,” lanjutnya.
Muadin mengaku, masyarakat Langgudu di wilayah selatan sudah jenuh dengan kondisi saat ini. Maka, saatnya pemerintah daerah untuk membuka mata akan realitas masyarakatnya.
Kata dia, belum termasuk layanan pendidikan, seolah melengkapi derita ketimpangan pembangunan dirasakan masyarakat Langgudu selatan. (IAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.