Dompu, Bimakini.- Peristiwa penganiayaan terjadi antar kelompok pemuda Desa Kwangko, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu, dengan pemuda Desa Mata, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Duel kelompok itu mengakibatkan satu orang alami luka tusuk. Peristiwa sendiri terjadi di Desa Kwangko.
Paur Subbag Humas Polres Dompu, Hujaifah menjelaskan, penganiayaan berawal dari chatting di dunia maya, Facebook, antara MR (15), warga Desa Desa Mata dengan warga Dusun Pulau Bajo, Desa Kwangko, Selasa (23/6).
Dalam chattingan tersebut MR sepakat untuk bertemu di dekat Pemancar Jaringan Seluler di Desa Kwangko untuk duel. MR mengajak teman-temanya sekitar sembilan orang menuju lokasi menggunakan sepeda motor.
MR berangkat dari Mata sekitar pukul 20.00 Wita, dan tiba di Lokasi sekitar 20.30 Wita. rupanya kelompok pemuda dari Kwangko sudah ada sekitar 15 orang.
MR lantas berbicara kepada teman chattingnya yang mengajak untuk duraan tersebut, hanya mereka berdua yang berkelahi, sementara lainnya tidak boleh masuk.
MR tidak mengetahui siapa nama pemuda dari Kwangko tesebut. Saat berduel dengan tangan kosong, tiba-tiba ada yang dari Kwangko memukul teman MR.
“Melihat kejadian tersebut masing-masing kelompok ikut bertarung, sehingga terjadilah perkelahian antara kelompok pemuda,” ujarnya, Rabu.
Saat perkelahian antara kelompok tersebut, kata dia, salah seorang warga Desa Mata, FT, (17) menikam salah seorang dari Dusun Pulau Bajori, Desa Kwangko AR (16) dengan menggunakan pisau. Akibarnya AR mengalami luka tusuk di bagian rusuk kiri dan di lengan kiri.
“Sehingga kelompok pemuda dari Dusun Pulau Bajo melarikan diri, kemudian pemuda dari Desa Mata juga ikut lari menuju cabang Mata mengisi bensin sepeda motornya,” ujarnya.
Setelah mengisi bensin, mereka dikejar oleh Kepala Desa Kwangko, Nursalam. Sebagian berlari menuju Desa Kwangko dan enam lainnya melarikan diri ke rumah salah seorang warga.
“Adanya kejadian tersebut Kepala Desa Kwangko menginformasikan ke Polsek Menindaklanjuti informasi tersebut Kapolsek Manggelewa IPDA Redho Rizki P, S.Tr.K bersama personelnya menuju Desa Kwangko. Beberapa saat, warga Dusun Pulau Bajo Desa Kwangko mencari pemuda dari Desa Mata yang mengamankan diri, namun dihalau oleh Kapolsek Manggelewa bersama personelnya serta Kepala Desa kwangko,” terangnya.
Melihat situasi dengan kerumunan massa yang cukup banyak, kata dia, Kapolsek Manggelewa menghubungi Polres Dompu unttuk meminta bantuan tambahan personel. Kasat Intelkam Polres Dompu, IPTU Makrus, SSos, bersama personel dan Opsnal Sat Intelkam menuju lokasi.
“Saat berada di Desa Kwangko Kasat Intelkam menghubungi BRIPKA Irwan Satria Kahar, personel Polsek Dompu yang merupakan paman dari korban agar menghubungi keluarganya warga Dusun Pulau Bajo Desa Kwangko untuk bubar dan dan tidak menghalangi evakuasi warga Desa Mata,” ujarnya.
Selanjutnya, aparat mengevakuasi para pemuda Desa Mata dan diamankan di Polsek Manggelewa. (IAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.