Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Bakal Digusur PT Sanggar Agro, Warga Oi Katupa Isyaratkan Melawan

Warga Oi Katupa, Kecamatan Tambora, yang akan digusur untuk perluasan tanaman kayu putih PT Sanggar Agro Karya Persada.

Bima, Bimakini.- Nasib ratusan warga Desa Oi Katupa, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, kembali diujung tanduk. Setelah tahun 2015 lalu digusur dari tempat tinggal dan lahannya, kini nampaknya akan akan bernasib serupa.

Pasalnya, PT Sanggar Agro Karya Persada yang menggarap lahan untuk penanaman kayu putih, 20 Juni 2020 mendatang akan kembali digusur. Tujuannya untuk perluasan penanaman minyak kayu putih tersebut.

Ratusan warga yang menjadi korban penggusuran pun, Sabtu (13/6) berkumpul dan bersiap untuk melawan kebijakan PT yang berencana menggarap lahan sekitar 5 ribu hektare tersebut.

“Kita tidak mau seperti dulu lagi, kalau mereka gusur lagi dimana tempat tinggal dan lahan kami lagi. Kami mau dikemanakan?,” ujar perwakilan warga Nasrudin yang diamini ratusan warga lainnya dengan nada tinggi.

Karena waktu penggusuran tinggal menghitung hari lagi katanya, ratusan warga ini berencana mulai memberikan perlawanan keras kepada pihak PT dan pemerintah yang mendukung aksi PT Sanggar Agro.

“Kita tidak mau lagi mengadu ke Bupati atau Pemerintah Daerah serta DPRD lagi. Pasti tidak akan ada jalan. Kami sekarang langsung ke pusat saja,” tukas sejumlah orang sudah puluhan tahun mendiami wilayah yang dimaksud.

Selama beberapa tahun belakangan ini, masyarakat mengaku selaku diintimidasi oleh kepentingan perusahaan tersebut. Terlebih saat bercocok tanam hingga berpengaruh tidak pada hasil pertanian atau pengharapan lahan.

“Apalagi dengan kondisi harga jagung yang turun ini. Berpengaruh sekali. Ditambah lagi dengan intimidasi mereka. Bahkan sekarang intimidasi itu semakin kuat,” ucap warga.

Padahal jika diulas histori mengapa sekitar 400 lebih warga hingga kini betah dan berdomisili di Desa Oi Katupa, lantaran rata-rata mereka sudah tinggal sejak tahun 1985 silam. Toh mereka beraktifitas katanya setelah mendapat izin resmi dari pemerintah setempat hingga Pemda Bima sejak lama.

“Dan kini malah seolah Pemda nya yang lebih kencang untuk mengusir kami ini. Jadi tidak saja PT Sanggar Agro. Semuanya berperan dan berjalan secara sistematis,” ungkap mereka dengan raut sedih.

Padahal diakui sesepuh di Desa Oi Katupa, lahan seluas 5.000 Ha yang sebelumnya disebutkan pemerintah lalu diberikan masing – masing 2 hektare untuk per kepala keluarga sesuai perjanjian hingga kini malah tidak dirasakan warga.

“Semua janji pemerintah yang lalu saja belum kita terima dan nikmati, sekarang mau ditambah lagi dan digusur kembali,” urai mereka. Padahal kata mereka ada sekitar 400 lebih kepala keluarga yang menggantung hidup dari lahan tersebut.

“Selama mereka masih ingin melanjutkan keinginan jahat mereka, kita tetap akan melawan. Bahkan kita melawan dengan keras. Kami capek dan bosan dengan kesengsaraan ini,” beber ratusan warga disambut Isak dukungan warga lain di Desa Oi Katupa. (IKR)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Desakan masyarakat agar PT Sanggar Agro Karya Persada dicaut izin Hak Guna Usaha (HGU)nya terus digaungkan warga. Bahkan warga Kecamatan Tambora dan...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Polemik keberadaan PT Sanggar Agro Persada yang dinilai merusak dan merampas hak rakyat sekitar Warga Desa Oi Katupa, kain berkepanjangan. Sabtu lalu,...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Puluhan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Sanggar Tambora serta BPD dan Kades Oi Katupa, Kecamatan Tambora Kabupaten Bima kembali bereaksi atas...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.-  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima diduga menghapus sepihak status wajib pajak warga Oi Katupa di atas tanah yang disengketakan dengan PT Sanggar Agro....

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Aksi protes warga Desa Oi Katupa, Kecamatan Tambora terus berlanjut terhadap PT Sanggar Agro Karya Persada, Sabtu (4/7). Mereka protes dengan blokade...